Selasa 30 Dec 2014 01:40 WIB

Gerakan Ayo Indonesia Membaca Dorong Budaya Literasi

Rep: irwan kelana/ Red: Damanhuri Zuhri
Para pendiri Yayasan Ayo Membaca Indonesia (AMInd) dipimpin Dedi S Panigoro.
Foto: dok.AMInd
Para pendiri Yayasan Ayo Membaca Indonesia (AMInd) dipimpin Dedi S Panigoro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manfaat membaca sungguh luar biasa. Membaca adalah jendela dunia. “Namun minat dan budaya membaca masyarakat Indonesia masih relatif rendah dan dari tahun ke tahun perkembangannya kurang signifikan,” kata praktisi perbukuan Afrizal Sinaro kepada Republika di Jakarta, Senin (29/12).

Afrizal menambahkan, selama ini pemerintah sudah menaruh perhatian terhadap peningkatan budaya membaca. “Namun hasilnya belum menggembirakan,” kata Direktur Utama Penerbit Al-Mawardi Prima itu.

Karena itulah, Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta itu memandang perlu adanya gerakan dari masyarakat untuk mengajak masyarakat agar rajin membaca.

“Kami dari kalangan penerbit dan masyarakat perbukuan pada umumnya ingin ada gerakan dari masyarakat untuk masyarakat agar budaya literasi bisa berkembang,” tuturnya penuh semangat.

Budaya literasi, kata Afrizal, terdiri dari budaya membaca, budaya menulis dan budaya diskusi. “Alhamdulillah, ketika kami sampaikan hal tersebut kepada Chairman Medco Group Dedi Syahrir Panigoro, ia menyambut baik. Dengan spontan ia mengatakan ‘Saya mau ikut’,” ujar Afrizal semringah.

Mereka kemudian sepakat mendirikan Yayasan Ayo Membaca Indonesia disingkat AMInd, yang secara resmi dicatatkan melalui Akte Notaris tanggal 27 Desember 2014.

Para pendiri yayasan tersebut memiliki latar belakang yang beragam. Ada penerbit, pengusaha, penulis, pemerhati pendidikan dan lain-lain. Dedi S Panigoro didapuk sebagai Ketua Badan Pendiri dan Ketua Badan Pembina Yayasan AMInd.

Afrizal mengemukakan, kegiatan utama Yayasan AMInd adalah menggelorakan gerakan Ayo  Membaca Indonesia – terinspirasi kegiatan Indonesia Mengajar yang digagas Dr Anies Baswedan (kini Mendikbud). 

“Salah satu tujuan Gerakan Ayo Membaca Indonesia adalah untuk meningkatkan budaya literasi masyarakat. Bagaimanapun gerakan masyarakat membaca perlu terus didorong, agar semakin maju dan berkembang,” kata Afrizal yang ditunjuk sebagai Sekretaris Yayasan AMInd.

Afrizal mengatakan, Dedi Panigoro mengapresiasi peran dan potensi Ikapi dalam mendorong budaya literasi di Indonesia. “Dedi Panigoro mengatakan Ikapi itu ibarat macan tidur. Kami memahami pernyataan beliau sebenarnya potensi Ikapi sangat besar dalam mendorong budaya literasi di Indonesia. Namun selama ini belum dimaksimalkan,'' ujar Afrizal.

''Semoga kehadiran Yayasan AMInd dengan Gerakan Ayo Membaca Indonesia bisa saling melengkapi dengan Ikapi, sehingga dapat mengakselerasi budaya literasi di Indonesia,” papar Afrizal Sinaro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement