REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti meminta kepada masyarakat untuk tidak merayakan pergantian tahun baru dengan hura-hura. "Tahun ini banyak kejadian bencana, jadi sebaiknya jangan hura-hura dan tidak boros," katanya, Senin (29/12).
Haryadi bahkan menghimbau masyarakat untuk tidak menyalakan kembang api saat malam pergantian tahun tersebut. Meski begitu dirinya tidak melarang jika ada warga yang mau menyalakan kembang api pada malam tahun baru itu.
Menurutnya, meski tanpa kembang api namun kemeriahaan perayaan tahun baru tetap akan terasa di Yogykarta. Di Yogyakarta sendiri menurutnya, pusat keramaian malam tahun baru akan terjadi di Malioboro dan Alun-alun Utara Yogyakarta. Haryadi sendiri akan turun lapangan meninjau keamanan dan ketertiban perayaan malam pergantian tahun tersebut.
Terkait pergantian tahun, seluruh hotel di Kota Yogyakarta dipastikan penuh terisi oleh wisatawan. Hanya beberapa hotel non bintang saja yang keterisiannya 90 persen.
"Di daerah ring I yaitu wilayah Malioboro tingkat keterisian sudah 100 persen," ujar Sekretaris BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono.
Menurutnya, banyak wisatawan yang ingin merayakan pergantian tahun di Kota Yogyakarta. Hal ini juga dimanfaatkan oleh hotel-hotel untuk membuat acara khusus menyambut tahun baru. "Malioboro masih menjadi magnet utama bagi wisatawan pada libur tahun baru," ujarnya.