Senin 29 Dec 2014 20:01 WIB

Ini Alasan Basarnas tak Lakukan Pencarian Air Asia di Malam Hari

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Bilal Ramadhan
  Komandan SAR TNI AL, Laksma Abdul Rasyid menjelaskan peta operasi SAR Air Asia di Lanal Batam, Senin (29/12).  (Antara/Joko Sulistyo)
Komandan SAR TNI AL, Laksma Abdul Rasyid menjelaskan peta operasi SAR Air Asia di Lanal Batam, Senin (29/12). (Antara/Joko Sulistyo)

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG-- Badan SAR Nasional (Basarnas) menghentikan sementara pencarian terhadap pesawat Air Asia QZ 8501 yang diduga jatuh di perairan Belitung Timur. Pencarian akan dilanjutkan esok hari karena tidak memungkinkan untuk dilakukan malam hari dengan alasan efektifitas.

Kapten Kapal Negara (KN) SAR 224 Jakarta, Ahmad, mengatakan, pencarian yang dilakukan malam hari tidak akan efektif karena koordinat jatuhnya pesawat belum diketahui pasti. Hal itu disebabkan pencarian dilakukan secara visual, sementara visibilitas atau jarak penglihatan terbatas. Kelengkapan alat untuk pencarian malam hari juga tidak memungkinkan.

"Kita bukan nyari koordinat tetapi area, dan itu sangat luas. Kecuali kalau koordinatnya tahu baru kita bisa," katanya di KN SAR 224 Jakarta yang ditugaskan untuk menyisir di Selat Karimata, Senin (29/12).

Dia mengatakan, pencarian akan kembali dilakukan pada esok hari, Selasa (30/12). Kapal akan berangkat pukul 06.00 WIB dan menyisir sekitar pertemuan Selat Karimata dan perairan Laut Jawa sepanjang 180 nautical mile (NM) dan 30 NM. Pencarian akan dilakukan di area seluas 5400 NM persegi.

"Kami perkirakan pencarian bisa 5 sampai 6 jam dengan kecepatan 16 knot," ujarnya.

Hari ini, Basarnas telah melakukan pencarian di Selat Karimata. Namun tim khusus yakni Basarnas Special Group belum menemukan pesawat Air Asia yang hilang kontak di sekitar perairan Belitung Timur pada Ahad (28/12) pagi.

Setelah menyisiri Selat Karimata seharian dengan Kapal Negara (KN) SAR 224 Jakarta, tim belum melihat adanya tanda-tanda pesawat yang diduga jatuh di perairan tersebut. Ahmad, mengatakan, Selat Karimata ini merupakan rute pesawat jenis Airbus A320 dengan nomor penerbangan QZ 8501 tujuan Surabaya-Singapura yang diduga jatuh tersebut.

KN SAR 224 ditugasi untuk mencari pesawat pada hari pertama dimulai pada koordinat 111 derajat 40 menit Bujur timur, 3 derajat 20 menit Lintang Selatan dengan jarak dari satu titik ke titik lain sejauh 16 mil laut.

"Kita sisir berkeliling di Selat Karimata dengan luas jelajah 256 meter persegi, dan belum ada tanda-tanda sama sekali," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement