REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG-- Kepala KNKT, Tatang Kurniadi mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengumpulkan semua data penerbangan pesawat Air Asia yang hilang kontak.

"Sejauh ini, selain terus dilakukan pencarian, kami pun mengumpulkan data penerbangan pesawat tersebut," ujar Tatang Kurniadi di Kantor Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Senin.

Data yang dikumpulkan tersebut seperti dokumen penerbangan, laporan dari BMKG dan data dari manajemen Air Asia. Pasalnya, KNKT menerima laporan bila pesawat Airasia sempat meminta menambah ketinggian dari jalur awal. Namun, pihaknya masih mencari hal lainnya sebagai bentuk pendukung.

"Kami coba telusuri hal lainnya untuk mengetahui penyebab. Karena, fakta laporan sudah kami terima dari ATC yang menerima sinyal terakhir pesawat airasia," tegasnya.

Lalu, KNKT pun masih menelusuri mengenai sinyal dari pesawat yang hingga kini belum berhasil ditemukan oleh tim Basarnas. Karena, ada dua sinyal yang memancar dari pesawat bila terjadi masalah, baik di darat maupun laut. Tetapi, hingga kini belum ada tanda-tanda secara pasti.

Walaupun, seluruh upaya dengan menerjunkan kapal laut dan juga pesawat udara terus memantau dan mendeteksi sinyal itu. "Kita sudah terjunkan alat untuk menangkap sinyal. Tetapi karena belum diketahui, kami terus lakukan upaya lainnya," katanya.

Pesawat Air Asia QZ 8501 dengan rute Surabaya-Singapura, Ahad (28/12) lalu dilaporkan hilang kontak setelah tinggal landas dari Bandara Juanda menuju ke Bandara Changi Singapura. Pesawat yang tinggal landas sekitar pukul 05.36 WIB hilang kontak dan tidak bisa dimonitor lagi.

AirAsia membawa membawa 155 penumpang terdiri atas 130 orang dewasa, 24 anak, dan satu bayi. Pesawat di kemudikan oleh kapten Iriyanto dengan membawa enam awak kabin.

Ikuti Whatsapp Channel Republika