REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengatakan bercerita mengenai sosok Presiden RI Ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tidak akan ada habisnya karena keberadaannya dapat dikatakan telah melegenda di tengah masyarakat.
"Sosok Gus Dur sudah menjadi kisah tersendiri dalam kepemimpinan di Indonesia," katanya, Senin (29/12).
Selain sudah menjadi kisah di kalangan masyakarat, dia mengatakan sosok Gus Dur yang fenomenal juga membuat masyarakat jatuh hati dan selalu membicarakannya setiap waktu.
"Gus Dur itu bisa fenomenal dan menjadi sejarah karena beliau menempati titik-titik ekstrem dalam pandangan masyarakat pendukung dan penggemarnya," kata dia.
Gus Dur, masih kata dia, dicintai oleh pendukung dan penggemarnya sekaligus dibenci oleh mereka yang merasa terancam oleh keberadaan dan gagasan yang diperjuangkannya mengenai pluralisme, HAM, demokrasi serta Islam ke-Indonesiaannya.
Dia mengatakan peran dan posisi Gus Dur yang menjadi penyambung antara yang lemah dan kuat, modernisme dan tradisionalisme, Barat dan Timur yang membawanya tetap abadi.
Hanif menilai sosok Gus Dur adalah jembatan atas segala masalah bangsa seperti persoalan etnis minoritas dan mayoritas.
"Sosok Gus Dur adalah wali yang membawa pesan-pesan Tuhan bagi rakyatnya. Gus Dur membawa berkah bagi semuanya, baik yang membenci maupun yang mencintainya. Saya yang pernah dipecat Gus Dur justru mendapat berkah hingga bisa duduk menjadi menteri," katanya.