Senin 29 Dec 2014 16:39 WIB
AirAsia hilang

Jonan: Tumpahan Minyak Bukan dari Pesawat Air Asia

Rep: C74/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Menteri Perhubungan Ignatius Jonan membantah tumpahan minyak yang diduga merupakan jalur jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501. Jonan mengatakan Badan SAR Nasional (Basarnas) sudah sudah menelusuri area seluas 478 kilometer persegi.

Namun belum ada indikasi akan ditemukannya pesawat rute Surabaya-Singapura ini. "Sudah ditelusuri, bukan (pesawat QZ 8501)," kata Jonan singkat setelah mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla di Crisis Center Bandara Juanda, Surabaya, Senin (29/12).

Basarnas menggunakan Kapal KN 224 dari Jakarta menuju Belitung Timur sudah mulai mencari pesawat AirAsia QZ8501. Pesawat Air Asia sendiri hilang kontak dan diduga berada di perairan antara Tanjung Pandan, Pulau Belitung, dan Pontianak, Kalimantan Barat.

Basarnas mulai melakukan pencarian sejak pukul 05.00 WIB. Berdasarkan informasi dari Basarnas, tim SAR terus melakukan penyisiran untuk mencari tanda-tanda dari keberadaan pesawat Air Asia tersebut dengan kecepatan 14 knot.

Meski demikian, hingga pukul 07.00 WIB belum ada tanda-tanda dari tumpahan minyak tersebut maupun tanda-tanda lainnya. Pencarian pertama jelas nihil, namun masih terus dilanjutkan pada titik kedua.

Kabar penemuan pesawat Air Asia yang mengatakan pesawat mendarat darurat di Batam yang sempat beredar di media sosial juga dibantah Jonan. Jonan menegaskan sampai saat ini belum ada indikasi pesawat QZ 8501. Tapi ia optimistis karena perairan Laut Jawa dangkal dan akan  mempermudah pencarian.

"Agak dangkal 50-100 meter, tentu akan mempermudah," kata Jonan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement