Senin 29 Dec 2014 15:23 WIB

Cari Air Asia, Basarnas Pinjam Alat dari Negara Lain

Basarnas
Foto: Antara
Basarnas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan SAR Nasional (Basarnas) membutuhkan alat-alat pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 yang diperkirakan hilang di kawasan perairan sekitar Pulau Nangka, Bangka Belitung.

"Atas keterbatasan teknologi kita akan meminjam alat dari negara lain yang menawarkan, seperti dari Inggris, Prancis dan Amerika Serikat," kata Kepala Basarnas Marsekal TNI Madya Bambang Soelistyo di Jakarta, Senin (29/12).

Dia mencontohkan beberapa peralatan yang diperlukan adalah pendeteksi "Emergency Locator Transmitter" (ELT) dan alat penindaklanjut temuan.Selain itu, Basarnas juga memerlukan tambahan kapal pendeteksi pesawat. Tidak hanya alat, Basarnas juga memerlukan bantuan kapal dari luar negeri.

Sejauh ini, Basarnas menggunakan kapal dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang memiliki alat sonar bawah laut.

Peminjaman alat-alat itu, kata dia, bermanfaat untuk mempercepat penemuan pesawat AirAsia yang hilang kontak sejak Minggu (28/12) pagi tersebut.

Pesawat tersebut mengangkut 155 penumpang dan tujuh awak pesawat. Terdapat beberapa penumpang warga negara asing seperti Singapura, Inggris, Malaysia dan Korea Selatan. Maka dari itu, sejumlah bantuan luar negeri juga datang dari negara-negara tersebut.

Sejauh ini, Basarnas belum menangkap sinyal ELT pesawat AirAsia QZ 8501. ELT sendiri akan memancarkan sinyal bila sebuah pesawat mengalami kecelakaan.

Sementara itu, insiden hilangnya pesawat AirAsia itu menyebabkan sentimen negatif pasar saham.

Dilaporkan, saham maskapai penerbangan milik Tony Fernandes tersebut anjlok 13 persen menjadi 2,56 ringgit per lembar saham dan lebih rendah 8,2 persen pada perdagangan pukul 9.38 waktu setempat.

Harga saham AirAsia dipangkas dari target 3,15 ringgit menjadi 2,64 ringgit per lembar saham. Sementara saham AirAsia X Bhd tergelincir 6,6 persen di lantai bursa Malaysia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement