REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kota Bogor masih marak oleh penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) jelang akhir tahun. PMKS banyak terlihat di sejumlah tempat seperti lampu merah, emperan toko, dan pintu-pintu masuk tempat wisata.
Di pertigaan lampu merah Plaza Ekalokasari, terlihat belasan pengemis dan pengamen yang beroperasi. Sasaran mereka adalah kendaraan wisatawan yang masuk dan keluar plaza.
Yana (13), mengatakan, mayoritas pengemis dan pengamen di pertigaan Plaza Ekalokasari adalah anak di bawah umur. Umumnya mereka masih berstatus sebagai pelajar sekolah dasar yang sedang dalam masa libur sekolah. "Di sini banyak anak-anak, mengamen sambil main," jelas Yana, Senin (29/12).
Lain halnya dengan rombongan pengemis di Jalan Pajajaran. Sekitar 10-an pengemis yang notabene ibu paruh baya, terlihat beroperasi sambil mengendong anak.
Robiah, pengemis asal Ciapus, mengaku, jumlah pengemis seperti dia semakin banyak saat musim liburan.
Pengemis yang mencoba peruntungan di Kota Bogor berasal dari berbagai daerah, tidak hanya dari wilayah Jabodetabek.
"Kadang kami semua menyebar ke beberapa tempat, kumpul kalau sudah sore," kata dia.
Menjamurnya pengemis dari berbagai daerah, kata dia, memicu Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukan razia. Jika sudah terkena razia, ada sebagian pengemis yang kembali, ada juga yang memutuskan untuk tidak lagi mengemis di tempat rawan razia.