REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Keluarga penumpang pesawat AirAsia kode penerbangan QZ8510 yang hilang kontak sejak Ahad (28/12) pagi WIB, tetap menunggu sampai pesawat tersebut ditemukan. Mereka berharap pemerintah dapat segera memberikan kepastian dari proses pencarian yang sampai saat ini dilakukan.
Salah satu keluarga penumpang, Amin akan menunggu sampai pemerintah dapat memberikan kepastian status para penumpang. Saudaranya Bobby Sidartha bersama keluarganya turut menjadi penumpang dalam pesawat jurusan Surabaya ke Singapura itu.
Amin mengatakan, Bobby berangkat bersama istri dan kedua putrinya. "Kami berharap kepastian dari pemerintah, apa pun itu hasilnya akan kami terima," kata Amin di Bandara Juandar, Senin (29/12).
Kabar hilangnya kontak pesawat yang ditumpangi keluarganya dari salah satu teman Bobby yang lewat depan rumahnya. Dia baru tiba di Crisis Center Terminal II Bandara Juanda, Surabaya pada Ahad malam. Hingga saat ini, ia beserta keluarganya menunggu kepastian dari pemerintah.
Berbeda dengan Amin salah satu keluarga korban lainnya Gunawan mengatakan sampai saat ini bantuan dari pemerintah sangat baik. Begitu juga dari pihak Bandara Juanda dan AirAsia. Pria yang memiliki empat anggota keluarga yang menjadi penumpang QZ8510 mengatakan pihak pemerintah dan maskapai maksimal dalam melakukan proses pencarian.
"Semua sudah cukup baik, tinggal berharap (penumpang) dapat pulang dengan selamat, pergi hidup pulang juga harus hidup," kata Gunawan.