REPUBLIKA.CO.ID, IMUR -- Sejumlah nelayan Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, secara sukarela akan ikut membantu mencari pesawat Airbus 320 AirAsia QZ8501 di perairan Belitung Timur. "Ini merupakan panggilan kemanusiaan dan secara kebetulan lokasi yang dimaksud merupakan lokasi tempat kami biasa mencari ikan," ujar seorang nelayan, Supri di Manggar, Belitung Timur, Senin (29/12).
Ia mengatakan, untuk satu kapal nelayan yang akan membantu melakukan pencarian di lokasi itu beranggotakan lima orang. "Sampai saat ini ada lima unit kepal nelayan yang siap membantu penyisiran di perairan sekitar Pulau Nangka, Pulau Nepi dan Pulau Long yang jaraknya sekitar 30 mil dari Manggar," kata dia.
Bupati Belitung Timur Basuri Tjahaya Purnama memberikan apresiasi positif kepada para nelayan yang akan membantu pencarian tersebut dan pihaknya akan memfasilitasi mereka dengan alat komunikasi. "Kami perintahkan kepada para nelayan untuk memberikan informasi mengenai apapun yang mereka dapatkan di lapangan kepada Tim SAR gabungan, informasi sekecil apapun akan sangat membantu," kata Basuri.
Ia mengatakan, para nelayan yang tergabung dalam relawan itu memang selama ini sering beroperasi menangkap ikan di wilayah Pulau Nangka, Long dan Nepi yang saat ini dijadikan lokasi utama pencarian oleh Tim Gabungan dari Basarnasda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Sampai saat ini, kami belum mendapatkan informasi mengenai pesawat jatuh di lokasi itu, namun kami akan tetap berusaha semaksimal mungkin, kata dia. Terkait dengan posko Basarda, saat ini di Babel telah didirikan tiga unit posko, yaitu di Pangkalpinang, Tanjungpandan dan Manggar.
Sementara itu, Kepala Badan SAR Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Joni Superiadi mengatakan, tim gabungan mengerahkan enam unit kapal SAR, yaitu satu unit kapal SAR RB201, kapal speed dari Polairud Babel dan TNI AL, dibantu lima unit kapal nelayan.
"Pulau Nangka yang berada di koordinat 108'32'00 SE-02'29'00 S menjadi fokus lokasi pencarian tim SAR Babel, menindaklanjuti informasi dari nelayan setempat yang mendengar adanya suara ledakan di sekitar pualu itu pada Minggu (28/12)," kata Joni.