REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Keluarga penumpang pesawat AirAsia QZ8501 yang kehilangan kontak, Senin (29/12), melakukan doa bersama di dalam ruangan Crisis Centre Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya.
Dalam doa bersama yang diikuti 100-an orang tersebut terlihat sejumlah keluarga tak kuasa menitikan air mata saat melakukan doa bersama. Sejumlah awak media yang hadir untuk mengambil gambar doa bersama tersebut tidak bisa masuk ke dalam ruangan dan hanya bisa mengambil gambar dari luar.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga terlihat di sekitar petugas untuk membantu melakukan pendataan keluarga korban. Informasinya tercatat 77 dari 155 penumpang AirAsia adalah warga Surabaya.
"Ada warga saya yang ikut di dalam pesawat tersebut dan bahkan ada anak-anak yang masih sekolah ikut dalam penerbangan itu. Kami akan melakukan koordinasi terkait dengan peristiwa ini," kata Risma.
Sementara itu, General Manager Angkasa Pura I Bandara Juanda Trikora Harjo mengatakan saat ini petugas gabungan dari berbagai unsur seperti Basarnas dan juga dari TNI Angkatan Laut kembali melakukan pencarian pesawat Air Asia QZ 8501.
"Saat ini proses pencarian kembali dilakukan di lokasi hilangnya kontak pesawat tersebut," katanya.
Ia mengatakan petugas gabungan saat ini kembali melakukan pencarian dengan kekuatan masing-masing supaya pesawat tersebut segera ditemukan.
Saat ini, kondisi cuaca di lokasi hilangnya kontak pesawat tersebut sedang dalam kondisi berawan sehingga besar kemungkinan tidak mengganggu pandangan para petugas yang sedang melakukan pencarian.
"Semoga dengan dukungan cuaca ini akan memaksimalkan proses pencarian pesawat di lokasi saat mengalami kehilangan kontak," katanya.
Sebelumnya, pesawat AirAsia QZ8501 kehilangan kontak setelah melakukan penerbangan selama satu jam usai tinggal landas dari bandara Internasional Juanda Surabaya menuju ke Singapura.