REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Puluhan transmigran yang ditempatkan di lokasi transmigrasi Tokelemo di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah sudah tinggalkan lokasi kembali ke Jawa. Wartawan Antara yang meninjau lokasi transmigrasi Tokelemo, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Senin (29/12), mendapatkan banyak rumah warga transmigrasi sudah kosong.
Bahkan kebanyakan rumah-rumah yang ditinggalkan para pemiliknya pulang ke kampung halaman mereka di Pulau Jawa sudah mulai rusak. Selain atap dan dinding rumah sudah mulai rusak, halaman rumahpun banyak ditumbuhi rumput dan pepohonan.
Jefri, salah seorang transmigrasi lokal asal Desa Lemban Tongoa mengatakan sudah banyak transmigran yang pulang. Rata-rata mereka tinggalkan rumah dan kebun karena merasa tidak diperhatikan pemerintah.
Pemerintah berjanji akan memberikan jaminan hidup dan juga melengkapi fasilitas perumahan seperti listrik dan air bersih, tetapi kenyataannya tidak. Hingga kini apa yang dijanjikan pemerintah kepada para transmigran Tokelemo tidak kunjung direalisasikan.
Misalkan, listrik dan sarana air bersih yang dijanjikan pemerintah sampai saat ini tidak ada. Begitu pula jaminan hidup mereka."Itu yang menyebabkan banyak transmigran asal Jawa pulang kembali ke kampung halaman mereka," katanya.
Ada juga yang tidak pulang, tetapi mereka sudah menjual rumah dan lahan kebun yang menjadi jatah mereka kepada penduduk di Desa Lemban Tongoa dan juga dari Kota Palu. "Terus terang ada banyak warga Palu yang memiliki rumah dan lahan di lokasi transmigrasi tersebut," katanya.
Hal senada juga disampaikan Fandi, seorang warga transmigrasi Tokelemo. Ia membenarkan sudah banyak warga transmigran yang tinggalkan lokasi transmigrasi karena merasa tidak diperhatikan pemerintah. Transmigrasi Tokelemo sebelumnya dihuni sekitar 300 KK warga transmigrasi yang berasal dari Jawa dan juga penduduk lokal.
Selain sarana air bersih dan listrik, juga prasarana yang ada saat ini masih belum memadai.
Memang kendaraan roda empat sudah bisa lewat, tetapi jika musim hujan, badan jalan sulit dilalui karena licin dan berlumpur.
Para transmigran yang masih ada di lokasi berharap pemerintah segera melengkapi sarana dan fasilitas yang dibutuhkan seperti listrik, air bersih dan juga jalan memadai.