REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang penumpang berkebangsaan Inggris yang berada di pesawat Air Asia yang hilang, QZ 8501, diduga bernama Chi Man Choi, seorang direktur pelaksana satu perusahaan energi yang berpusat di Indonesia.
Kantor Urusan Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris (FCO), Ahad (28/12) mengkonfirmasi seorang warga negara Inggris menjadi penumpang pesawat AirAsia tersebut, yang kehilangan kontak dengan pengawas lalu lintas udara pada hari yang sama --tak lama setelah lepas-landas dari Surabaya, Jawa Timur.
Chi dilahirkan di Kota Hull, Inggris Timur-laut, dan belajar di University of Essex, kata media elektronik Inggris, Sky News.
Ia diduga bersama putrinya yang berusia dua tahun, Zoe, di pesawat naas itu. Laman LingedIn-nya memperlihatkan ia telah bertugas sebagai direktur pelaksana unit layanan panas di Alstom Power sejak Juli tahun ini. Ia juga bekerja untuk Schneider Electrik dan Siemens antara 2005 dan 2009.
"Perasaan saya bersama keluarga dan teman mereka yang berada di pesawat Air Asia dengan Nomor Penerbangan QZ 8501," kata Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond di akun Twitternya.
Ada sebanyak 155 penumpang dan tujuh anggota awak di pesawat tersebut, Airbus A320-200 tujuh Singapura, termasuk 16 anak kecil dan satu bayi, kata perusahaan penerbangan itu.
Pesawat tersebut, yang kehilangan kontak dengan pengawas di darat 42 menit setelah lepas-landas pada pukul 05.35 WIB, Ahad, dari Bandar Udara Surabaya, Jawa Timur, dijadwalkan mendarat di Singapura pada pukul 08.30 waktu setempat (07.30 WIB), kata perusahaan penerbangan itu.