Senin 29 Dec 2014 12:00 WIB

Legislator Ajak Mahasiswa Tingkatkan Kontribusi Pemikiran

  Pedagang menggiring sapi dagangannya untuk dibawa ke pasar hewan di Desa Padelegan, Pademawu, Pamekasan, Jatim
Foto: Antara
Pedagang menggiring sapi dagangannya untuk dibawa ke pasar hewan di Desa Padelegan, Pademawu, Pamekasan, Jatim

REPUBLIKA.CO.ID,PAMEKASAN -- Anggota DPRD dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Iskandar, mengajak mahasiswa dan pemuda di wilayah itu meningkatkan kontribusi pemikiran dalam bidang pembangunan dan tata kelola pemerintahan.

"Pemerintah sangat membutuhkan kontribusi pemikiran dari mahasiswa dan kelompok pemuda untuk membangun Kabupaten Pamekasan ini menjadi lebih baik," kata Iskandar dalam dialog interaktif yang digelar di Kedai Baca dan Kopi Sebelas 12, Pamekasan, Ahad malam.

Dalam sejarah perjuangan bangsa ini, kata dia, terbukti pemikiran kaum muda dan mahasiswa sangat positif dalam membangun tata kelola pemerintahan di negeri ini. Pikiran segar dan gagasan murni kaum muda, sangat dibutuhkan, bahkan kaum muda dalam sejarahkan ikut memperkuat perjuangan bangsa ini, melalui deklarasi yang hingga kini dikenal sangat bersejarah, yakni "Sumpah Pemuda". "Dari sejarah ini, sebenarnya pemuda ikut menentukan arah perjuangan bangsa ini, membangun pondasi bangsa, hingga pada akhirnya meraih kemerdekaan," katanya.

Dalam dialog yang terselenggara atas kerja sama antara Komunitas Kedai Baca dan Kopi Sebelas 12 dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan ini, Iskandar juga mengajak, agar kaum muda kembali menampatkan peran pentingnya, dengan cara meningkatkan kontribusi pemikiran untuk kemajuan Pamekasan. "Proaktif dalam memberikan sumbangan pemikiran sebenarnya sangat diharapkan oleh pemerintah, termasuk legislatif," katanya.

Ketua Komisi III DPRD Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, sejauh ini, peran mahasiswa dan pemuda cenderung reaktif dan kurang berperan aktif dalam memberikan kontribusi pemikiran positif dalam tata kelola pemerintahan dan pembangunan.

Akibatnya, sambung mantan aktivis Badko HMI Jatim ini, unjuk rasa marak dan sangat sedikit kelompok muda yang mau duduk bersama dengan pengambil kebijakan guna menyuguhkan gagasan mereka. "Unjuk rasa sebenarnya tidak jelek, tapi alangkah lebih baik jika sumbangan pemikiran untuk menata pembangunan yang lebih baik disalurkan dengan cara-cara elegan dengan memberikan sumbangan pemikiran demi kemajuan bangsa dan negeri ini," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement