Senin 29 Dec 2014 05:31 WIB
AirAsia hilang

#PrayForAirAsia Masih Jadi Trending Topic

Rep: C07/ Red: Indira Rezkisari
Papan informasi penerbangan di Bandara Changi Singapura menunjukkan tanda 'tanya maskapai' untuk Air Asia QZ 8501 Surabaya-Singapura
Foto: AP
Papan informasi penerbangan di Bandara Changi Singapura menunjukkan tanda 'tanya maskapai' untuk Air Asia QZ 8501 Surabaya-Singapura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di penghujung tahun 2014, Indonesia kembali berduka. Bencana longsor dan banjir yang terjadi di beberapa tempat masih dalam penanganan dan penyaluran bantuan. Belum selesai kabar duka tersebut, maskapai Air Asia QZ8501 yang mengangkut 162 awak kapal hilang kontak pada Ahad (28/12) pagi di sekitar perairan Bangka Belitung.

Berbagai ucapan bela sungkawa diucapkan, termasuk ucapan bela sungkawa di media sosial seperti twitter dan facebook. Bahkan tagar #PrayForAirAsia dan #QZ8501 menjadi trending topic di media sosial twitter.

“Praying for the safety of all aboard Air Asia QZ8501. May the Almighty protect them. Aameen. #AirAsia #QZ8501” tulis ‏@CherguiaMbark di akun twitter miliknya pada Senin (29/12) pukul 03.49 WIB.

Kemudian “"@muftimenk: Praying for the safety of all aboard Air Asia QZ8501. May the Almighty protect them. Aameen. #AirAsia #QZ8501,” tulis pengguna twitter lainnya,  ‏@Usmanbamalli sekitar pukul 03.47.

“Meant to tweet earlier about AirAsia #QZ8501 missing plane, so sad to hear another plane has disappeared. Thoughts to all affected,” tulis ‏@norfolktina di akun miliknya pada pukul 03.47 WIB.

Sebelumnya maskapai pesawat Air Asia penerbangan QZ8501 rute penerbangan Surabaya – Singapura yang hilang kontak sejak tadi pagi. Pesawat yang mengangkut 162 awak penumpang itu lepas landas dari Surabaya sekitar pukul 05.35 WIB dan dijadwalkan tiba di Singapura pada pukul 08.20 . Namun pesawat tersebut kehilangan kontak pada pukul 07.24 wib di sekitar perairan Bangka Belitung.

Dari 162 penumpang dan kru, dilaporkan sejumlah 155 adalah penumpang dan tujuh orang kru. Para penumpang masing-masing terdiri dari 137 dewasa, 17 anak-anak dan satu bayi. Dari jumlah tersebut, terdapat enam orang warga negara asing, yakni tiga asal Korea Selatan, satu dari Singapura, satu dari Malaysia dan satu asal Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement