REPUBLIKA.CO.ID, Hilangnya Pesawat AirAsia QZ8501 menjadi insiden udara ketiga yang melibatkan Malaysia pada tahun ini. Ini ulasan singkat tiga insiden tersebut, seperti dikutip dari AP, Senin (29/12).
Pesawat Malaysia Airlines 370
Pesawat yang mengangkut 239 orang dari Kuala Lumpur ke Beijing ini hilang tanpa bekas pada 8 Maret lalu. Pencarian pesawat Boeing 777 tersebut melibatkan tim operasi multinasional. Pencarian yang dilakukan di pantai barat Australia tersebut nihil.
Setelah empat bulan dihentikan, pencarian dilanjutkan pada 4 Oktober dengan menggunakan peralatan yang lebih canggih seperti sonar, kamera video dan sensor bertenaga jet. Pencarian dipusatkan pada laut yang terletak di 1.800 km ke barat dari Australia. Namun, hasilnya masih nihil.
Pesawat Malaysia Airlines 17
Sebanyak 298 penumpang dan kru Malaysia Airlines 17 tewas ketika pemberontak Ukraina menembak pesawat nahas tersebut pada 17 Juli. Pemberontak mengira pesawat tersebut adalah pesawat militer Ukraina sehingga mereka menembaknya dengan misil.
Serpihan pesawat yang terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur tersebut dibawa ke Belanda menggunakan truk. Namun, tim penyelamat internasional kesulitan mengumpulkan serpihan karena adanya bentrokan antara tentara Ukraina dan pemberontak yang didukung Rusia.
Jaksa Penuntut Belanda bekerja sama dengan investigasi kriminal internasional. Namun, mereka belum menemukan tersangka dan dakwaan yang akan ditujukan.
Pesawat Air Asia QZ8501
Pesawat Air Asia QZ8501 yang mengangkut 162 orang hilang pada 28 Desember di Laut Jawa. Pesawat Airbus 320-200 yang terbang dari Surabaya menuju Singapura itu hilang kontak dengan ATC 42 menit setelah lepas landas.
Pencarian melibatkan beberapa negara ASEAN. Air Asia sebelumnya belum pernah kehilangan pesawat. Maskapai tersebut memiliki rekam jejak yang baik.