REPUBLIKA.CO.ID, SOLO — Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kota Surakarta, Eko Nugroho mengatakan belum bisa menentukan penyebab kebakaran Pasar Klewer, Solo. Namun, salah satu akibat sulitnya pemadaman adalah tidak berfungsinya hidran di dalam pasar.
Saat kebakaran sekitar 20 mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan kebakaran di Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah. Jumlah tersebut termasuk bantuan mobil pemadam kebakaran dari luar Solo seperti Sragen dan Yogyakarta.
“Penyebabnya belum bisa dipastikan karena api langsung besar,” ujar Eko kepada wartawan usai mendampingi Gubernut Jateng, Ganjar Pranowo yang meninjau lokasi kebakaran.
Menurut Eko, hidran yang ada di Pasar Klewer diketahui tidak berfungsi. Kemungkinan, kata Eko, hidran tersebut kurang
mendapatkan pengecekan.
Eko mengakui api sulit dipadamkan karena angin dan bahan yang terbakar berupa kain sehingga mudah menjalar. Berdasarkan pantauan hingga kemarin malam di beberapa titik kios, api masih tetap menyala.
“Titik api di blok empat masih ada di pinggir sendiri, ada yang selamat sisi utara, sisi barat utuh, di dalam ada dua kios yang
selamat,” katanya, Ahad (28/12).
Sebelumnya, kebakaran sendiri terjadi pada Sabtu (27/12) malam. Hampir seluruh bangunan pasar tradisional bersejarah tersebut ludes dilalap api.