Ahad 28 Dec 2014 21:00 WIB

Kapal Berteknologi Tinggi Dilibatkan dalam Pencarian Air Asia

Rep: c97/ Red: Bilal Ramadhan
Kapal Baruna Jaya IV BPPT bergerak melakukan pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh di perairan Belitung, Ahad (28/12).
Foto: dok Menko Maritim
Kapal Baruna Jaya IV BPPT bergerak melakukan pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh di perairan Belitung, Ahad (28/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Menko Maritim mengirim Kapal Riset BPPT Baruna Jaya IV untuk mencari pesawat Air Asia yang hilang. Kapal tersebut dilengkapi multi beam echo sounder dan side scann sonar sehingga mampu melacak kondisi dasar laut.

“Saat ini kapal sedang bertolak dari Pelabuhan Bojonegara Banten menuju Bangka,” Menteri Koordinator Maritim Indroyono Soesilo pada Republika, Ahad (28/12).

Ia pun menugaskan Pelaksana Tugas Deputi Menko Maritim Ridwan Djamaluddin untuk berkoordinasi dengan Deputi Operasi Basarnas Mayjen Tatang Zaenuddin dalam penggunaan perahu canggih tersebut. "Sekarang keduanya sedang berkoordinasi," ungkap Indroyono.

Menurutnya Baruna Jaya IV sudah memiliki pengalaman dalam menemukan pesawat-pesawat yang mengalami kecelakaan. Di antaranya menemukan pesawat Boeing 737 Adam Air di dasar laut Selat Makassar pada 2007, KM Gurita yang tenggelam tahun 1996 di Sabang, dan Kapal Bahuga Jaya yang tenggelam di dasar laut Selat Sunda.

“Selain memantau dari permukaan, kapal ini mampu memetakan dasar laut. Jadi kita bisa pantau juga kondisi di dalam laut seperti apa,” tutur Indroyono. Perlengkapan lainnya yang dimiliki oleh teknologi canggih BPPT itu adalah Beakon yang mampu melacak sinyal dari Black Box pesawat jatuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement