Ahad 28 Dec 2014 19:38 WIB

Ini Tiga Kendala dalam Pencarian Air Asia

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
  Petugas Basarnas menjelaskan proses pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang kontak di Pusat Informasi Basarnas Jakarta, Ahad (28/12). (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Petugas Basarnas menjelaskan proses pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang kontak di Pusat Informasi Basarnas Jakarta, Ahad (28/12). (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pencarian pesawat AirAsia QZ8501 mulai dilakukan sejak pesawat ini hilang kontak tadi pagi. Kepala Basarnas F Henry Bambang Sulistyo pun mengatakan Basarnas menghadapi berbagai kendala dalam pencarian pesawat ini. Menurutnya, tantangan terberat utama yakni kondisi cuaca.

"Tantangannya adalah cuaca, cuaca kalau kurang mendukung sulit bagi kita untuk bisa mencari," katanya saat memberikan keterangan pers dengan Wapres Jusuf Kalla di Kantor pusat Basarnas, Jakarta, Ahad (28/12).

Kemudian, pencarian ini akan semakin sulit dilakukan jika pesawat jatuh di dalam laut. "Kalau misalnya jatuhnya ada di bawah permukaan air laut, maka alat kita yang sekarang kita punya di Basarnas itu adalah marine detector dengan sistem sonar," katanya.

Namun, alat ini terkendala oleh jangkauannya yang hanya dapat mencakup kedalaman hingga 200 meter. Henry juga mengatakan ketidakpastian lokasi akan menjadi kendala berikutnya bagi Basarnas. Namun, hal ini dapat diperhitungkan dengan berbagai evaluasi. Sehingga perkiraan area pencarian dapat diprediksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement