REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kabar menggegerkan ke seluruh dunia ketika pesawat komersial Maskapai Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 8501 rute Surabaya-Singapura dinyatakan hilang kontak pada Ahad pagi.
Entah di mana pesawat itu kini berada. Otoritas penerbangan, kebencanaan dan keamanan sedang mengerahkan seluruh daya dan upayanya untuk menemukan keberadaan pesawat Airbus A320 itu dalam keadaan apapun.
Publik sedang menanti sambil berdebar-debar dan menunggu menit demi menit perkembangan informasi yang disampaikan media. Keluarga penumpang pesawat itu diliputi kegalauan luar biasa dan semua pihak memanjatkan doa untuk keselamatan semua isi pesawat tersebut.
Manajemen Air Asia secara resmi mengonfirmasi pesawat dengan nomor penerbangan QZ 8501 tujuan Surabaya-Singapura telah hilang kontak pada Ahad, pukul 07.24 waktu Singapura. "Air Asia Indonesia dengan menyesal mengonfirmasi pesawat dengan nomor QZ8501 dari Surabaya menuju Singapura hilang kontak dengan 'air traffic control' (ATC)," kata Humas AirAsia Malinda Yasmin.
Menurut Malinda, saat ini AirAsia tengah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengetahu kondisi terkini mengenai status penumpang dan kru. Pesawat Air Asia QZ 8501 merupakan jenis Airbus A320-200 dengan nomor registrasi PK-AXC bertolak dari Bandara Juanda menuju Singapura pada 05.20 WIB dan dijadwalkan tiba di Bandara Changi pada 08.30 waktu Singapura.
Kementerian Perhubungan telah menyampaikan kepada publik secara lebih detail mengenai data keberangkatan pesawat dan jumlah penumpang. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murdjatmojo mengemukakan, pesawat itu hilang kontak pada pukul 06.17 WIB.
"Pukul 06.17 menit, kita kehilangan kontak (dengan pesawat)," kata Djoko Murdjatmodjo dalam konferensi pers di Jakarta, Ahad.
Pesawat berangkat dari Bandara Djuanda Surabaya pada pukul 05.36 WIB menuju Singapura. Pesawat tersebut pada awalnya berada pada ketinggian 32 ribu kaki. Sedangkan komposisi kru adalah Kapten Irianto, dengan First Officer (FO) atau Ko-Pilot ialah Remi Emmanuel Plesel serta empat awak kabin dan satu teknisi.