Ahad 28 Dec 2014 17:23 WIB

Sempat Surut, Banjir di Bandung Kembali Naik

Rep: c80/ Red: Damanhuri Zuhri
Warga menaiki ojeg perahu saat melintasi banjir di Jalan Raya Banjaran, Kabupaten Bandung, Kamis(25/12). (foto: Septianjar Muharam)
Warga menaiki ojeg perahu saat melintasi banjir di Jalan Raya Banjaran, Kabupaten Bandung, Kamis(25/12). (foto: Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Intensitas hujan yang menurun dua hari terakhir, sempat membuat banjir di Kabupaten Bandung surut. Namun, banjir yang melanda tiga kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang, ketinggian air mulai kembali naik.

Pasalnya, Hujan deras yang mengguyur kawasan Bandung, Sabtu (27/12) malam, selama lebih dari dua jam menyebabkan debit air sungai Citarum meningkat, sehingga ribuan rumah milik warga kembali digenangi air.

Padahal, puluhan toko yang berada dikawasan Jalan Raya Dayeuhkolot yang sempat kembali berjualan sejak siang kemarin. Saat ini terpaksa menutup kembali tokonya untuk mengantisipasi adanya ancaman banjir susulan.

Potensi hujan deras yang diperkirakan terjadi hingga beberapa pekan ke depan. Berdasarkan Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, jumlah pengungsi yang berada di 30 titik meningkat menjadi 15.991 jiwa.

Hal tersebut disampaikan Kepala pelaksana harian, BPBD Kabupaten Bandung, Marlan. Dirinya mengatakan, dari hasil pantauan memang dari kurun waktu dua hari terakhir ketinggian air dilokasi banjir terus mengalami pasang surut.

Pada Sabtu (27/12) pagi hingga siang misalnya, Marlan menuturkan, ketinggian air berangsur surut. Namun, saat hujan deras sore dan malam hari, air mulai mengalami kenaikan. ‘’Kami juga masih memantau kondisi terbaru di lapangan dan berharap warga tetap berada di pengungsian,’’ kata Marlan, Ahad (28/12).

Ia mengungkapkan, data terakhir jumlah pengungsi meningkat. Sebab, beberapa warga yang sebelumnya kembali rumahnya, kesulitan membersihkan sisa-sisa lumpur yang mengendap. Untuk jumlah rumah terendam, kata dia, masih berkisar 36.000 rumah, yang berada di tiga kecamatan yang paling parah terdampak banjir. 

Meskipun demikian, beberapa akses jalan yang sempat terendam, pada Ahad siang bisa dilalui kendaraan. ‘’Namun tetap ancaman banjir ini masih tinggi. Beberapa titik juga sebagian masih tergenang banjir. Kalau kemarin air surut antara 10 cm hingga 150 cm tapi naik lagi,’’ ungkapnya.

Marlan menuturkan, kondisi kesehatan para pengungsi saat ini banyak yang mengeluhkan beberapa penyakit diantaranya gatal-gatal, demam, dan beberapa penyakit lainnya. Namun, lanjut dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa instansi agar segera menanganinya, dengan adanya fasilitas pelayanan kesehatan di setiap pengungsian.

Terkait kebutuhan logistik, Marlan menjelaskan, hingga kini masih stoknya cukup memadai. ‘’Pemerintah pusat, Pemprov, dan pemerintah daerah juga ikut membantu memenuhi kebutuhan,’’ ungkapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement