Ahad 28 Dec 2014 17:14 WIB

Ancaman ISIS, Muhammadiyah: tak Perlu Terlalu Ditakuti

Rep: C16/ Red: Bayu Hermawan
Polisi sedang memeriksa warga negara Indonesia yang diduga akan bergabung dengan kelompok militan ISIS.
Foto: Adysha Ramadani/Republika
Polisi sedang memeriksa warga negara Indonesia yang diduga akan bergabung dengan kelompok militan ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bendahara Umum PP Muhammadiyah, Anwar Abbas mengimbau agar masyarakat tidak perlu terlalu mengkhawatirkan dengan video ancaman kelompok radikal ISIS, yang beredar di Youtube.

"Tidak usah terlalu ditakuti dan dibesar-besarkan" kata Anwar Abbas saat dihubungi Republika Online, Ahad (28/12).

Ia percaya pihak kepolisian dengan pengetahuan dan pengalamannya selama ini memerangi kelompok teroris, bisa mengatasi ancaman-ancaman tersebut.

"Insya Allah pihak kepolisian bisa mengatasi, yang terpenting adalah masyarakat tetap waspada," ujarnya.

Ia mengimbau agar masyarakat segera melaporkan kepada pihak berwajib apabila menemui hal-hal yang mencurigakan dan mengkhawatirkan.

Menurutnya, pihak kepolisisan sudah cukup handal dalam menghadapi berbagai tindak kekerasan dan terorisme  yang bahkan sudah cukup dakui dunia.

 

Sebelumnya, ISIS mengunggah video melalui youtube yang berisi ancaman terhadap TNI, Densus 88 dan Banser.

Seseorang dalam video tersebut mengatakan jika Pasukan TNI, Polri, Densus 88 dan Banser tidak sanggup mendatanginya, maka pasukan di Negeri Syam dan Irak akan mendatangi Indonesia dan membantai satu persatu pasukan TNI, Polri, Densus 88 dan Banser.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement