REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Plt Direktorat Jendral Perhubungan Udara Djoko Murdjatmojo mengatakan, bahwa pesawat Air Asia QZ8501 sudah tidak berada di udara. Pasalnya, bahan bakar yang diisi hanya cukup untuk terbang selama 4,5 jam.
Menurut Djoko, saat hilang kontak, pesawat rute Surabaya-Singapura tersebut baru terbang selama satu jam. Jadi menurutnya, tidak mungkin kalau hilangnya pesawat di radar dikarenakan kehabisan bahan bakar.
“Bahan bakarnya diisi untuk terbang selama 4,5 jam, sedangkan saat hilang pesawat baru terbang sekitar satu jam,” kata Djoko saat konferensi pers di Kantor Otoritas Bandara Soekarno Hatta, Ahad (28/12).
Namun, Djoko juga menyatakan bahwa diperkirakan saat ini pesawat berada di daratan karena kehabisan bahan bakar. “Kalau sekarang diperkirakan sudah habis bahan bakarnya,” katanya.
Tapi Djoko juga tidak bisa mengambil kesimpulan lebih jauh terkait keberadaan pesawat yang membawa 155 penumpang tersebut. “Tapi diperkirakan dari posisi hilangnya radar terakhir, pesawat berada di antara Tanjung Pandan dan Pontianak,” ungkapnya.
Koordinat terakhir kontak pesawat rute Surabaya-Singapura tersebut berada di lokasi 03.09.15 Lintang Selatan dan 111. 28.21 Bujur Timur. Pesawat ini berpenumpang sebanyak 155 orang, dengan 138 orang dewasa, 16 anak-anak, satu orang bayi, serta diawaki dua orang pilot serta empat orang kru pesawat.