REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Tingkat konsumsi ikan di Provinsi Kaltim melebihi tingkat nasional, yakni warga Kaltim mengkonsumsi ikan sebanyak 58 kilogram (kg) per kapita per tahun, sedangkan secara nasional baru sebanyak 36,31 kg per kapita per tahun.
"Tingginya konsumsi ikan di Kaltim selain karena kemampuan daya beli masyarakat juga karena meningkatnya produksi kelautan dan perikanan di daerah," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kaltim Iwan Mulyana di Samarinda, Sabtu (27/12).
Dia melanjutkan, potensi kelautan dan perikanan di Kaltim sangat besar untuk terus dikembangkan, antara lain jenis perikanan tangkap maupun budidaya yang didukung dengan keunggulan kewilayahan, yakni potensi merata yang tersebar di seluruh kabupaten maupun kota.
Perikanan tangkap oleh nelayan banyak tersebar di kawasan pesisir untuk ikan laut, kemudian di kawasan pedalaman untuk jenis ikan air tawar, baik di sungai, danau, maupun rawa karena masing-masing kabupaten/kota memiliki keunggulan dan potensi tersendiri.
Misalnya, untuk perikanan di Kabupaten Berau, prediksi potensinya mencapai 104.915 ton per tahun. Terdiri dari perairan laut sebanyak 35.000 ton, perairan umum 8.950 ton, budidaya tambak 31.275 ton, budidaya laut 28.620 ton, dan air tawar 1.070 ton per tahun.
Sedangkan untuk pengembangan di sektor yang ditangani Dinas Perikanan dan Kelautan Kaltim, saat ini pihaknya terus mendorong kemajuan lima komoditas unggulan kelautan dan perikanan, yakni udang windu, ikan kerapu, patin, nila, dan rumput laut.
Selain lima komoditas unggulan kelautan dan perikanan yang sedang dikembangkan, terdapat dua komoditas spesifik yang juga terus mendapat perhatian, yakni udang galah dan ikan betutu, serta komoditas strategis berupa ikan asin. Sedangkan jenis ikan lainnya juga terus mendapat dorongan pengembangannya
Menurutnya, kebijakan Presiden Joko Widodo dalam pengembangan kemaritiman, memiliki keunggulan tersendiri bagi Kaltim untuk lebih meningkatkan pengembangan kegiatan kelautan dan perikanan.
Dia juga mengatakan bahwa subsektor kelautan dan perikanan telah masuk program prioritas pembangunan di Provinsi Kaltim, khususnya yang termuat dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim 2013-2018 di sektor pertanian dalam arti luas.