Jumat 26 Dec 2014 17:31 WIB

TNI: Video Ancaman ISIS Bentuk Propaganda

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Winda Destiana Putri
ISIS
Foto: VOA
ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI masih belum mau menanggapi video ancaman yang ditujukan kepada TNI, khususnya Panglima TNI, Polri, dan Barisan Serbaguna (Banser) Anshor Nahdlatul Ulama (NU).

Video yang dibuat oleh salah satu anggota Islamic State Iraq Syria (ISIS) dianggap sebagai salah satu bentuk propangada yang dilakukan organisasi radikal tersebut.

Menurut Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Fuad Basya, Mabes TNI belum mau memberikan tanggapan resmi atas munculnya video ancaman dari ISIS tersebut. Menurutnya, video itu merupakan salah satu bentuk propaganda yang dilakukan ISIS. Jika langsung ditanggapi, masalah ini akan semakin besar.

Kondisi inilah, yang sebenarnya diinginkan organisasi radikal tersebut. TNI pun lebih bersifat tenang dan tidak mau terejebak dengan bentuk propaganda yang dilancarkan ISIS.

 

''Itu bentuk propaganda mereka. Kalau ditanggapi sekarang, nantinya malah jadi besar. Justru itu yang mereka mau,'' kata Fuad kepada Republika, Jumat (26/12).

Namun, bukan berarti Mabes TNI atau Panglima TNI tidak akan mengambil sikap sama sekali. Menurut Fuad, dirinya bakal segera bertemu dan berdiskusi dengan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko terkait kemunculan video ancaman tersebut.

Nantinya di dalam pertemuan, yang rencananya digelar malam ini tersebut, akan dibahas bagaimana menghadapi dan menyikapi video ancaman yang diunggah di laman penyedia video, YouTube.

Sebelumnya, sebuah video yang berisi ancaman secara langsung kepada Panglima TNI, Polri, dan Banser Anshor NU. Dalam video yang berjudul 'Ancaman wahabi terhadap Polisi, TNI, dan Densus 88, Banser' itu menampilkan seorang yang mengaku anggota ISIS.

Dengan berbahasa Indonesia yang cukup fasih, seorang yang diduga bernama Salim Mubarok alias Abu Jandal Al Yemeni al Indonesi ini mengancam akan ikut memerangi TNI, Polri, dan Banser yang dikabarkan siap membantu memerangi ISIS.

Selain itu, pria yang ada di video itu juga mengancam akan kembali ke Indonesia dan memerangi TNI, Polri, Densus 88, Banser. ''Apabila kalian tidak datang kepada kami, kami akan datang kepada kalian,'' katanya.

Video ancaman itu diunggah oleh akun al-faqir ibnu faqir. Video itu pun telah disaksikan oleh 4.783 viewers.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement