Jumat 26 Dec 2014 14:42 WIB

Dua Pasar Terendam Banjir Citarum

Warga menaiki ojeg perahu saat melintasi banjir di Jalan Raya Banjaran, Kabupaten Bandung, Kamis(25/12). (foto: Septianjar Muharam)
Warga menaiki ojeg perahu saat melintasi banjir di Jalan Raya Banjaran, Kabupaten Bandung, Kamis(25/12). (foto: Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dua unit pasar tradisional atau pasar desa di Dayeuhkolot dan Baleendah. Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terendam banjir akibat luapan Sungai Citarum, kata Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Bandung Poppy.

"Ada sekitar 328 pedagang di dua pasar desa itu tidak bisa berjualan, sedangkan ratusan toko juga masih tutup karena tergenang banjir," kata Poppy di Bandung, Jumat (26/12).

Menurut Poppy, pasar itu terendam banjir sejak Senin (22/12), sehingga para pedagangnya terpaksa libur. Padahal sebagian pedagang di sana berjualan bahan pokok. "Omzet mereka per hari rata-rata Rp750 ribu, sehingga praktis akibat banjir ini mereka tidak bisa berjualan," katanya.

Lebih lanjut Poppy menyebutkan bahwa di kawasan banjir itu terdapat delapan pasar tradisional, namun hanya dua yang lumpuh karena seluruhnya terendam banjir. Namun demikian, kata dia, kebutuhan pokok masyarakat di kawasan banjir itu masih cukup aman, dan pasokan masih mengalir meski terkendala oleh hadangan banjir di jalur itu. "Secara umum pasokan kebutuhan pokok tidak ada masalah, harga juga normal, kecuali harga cabai yang naik sejak tiga pekan terakhir," katanya.

Terkait penanganan banjir di dua pasar tradisional itu, menurut Poppy, terpaksa harus menuggu banjir surut karena tidak bisa diupayakan. "Pasar Baleendah tahun depan akan diperbaiki, ada bantuan dari Kementerian Perdagangan. Diharapkan bantuan itu nanti bisa mengantisipasi banjir," kata Poppy menambahkan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement