REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Harga beras sejak dua pekan terakhir terus mengalami kenaikan. Saat ini harga beras bahkan rata-rata telah naik Rp 2.000 per kilogramnya dari harga sebelumnya.
"Kenaikan harga beras merata disemua jenis," ujar Kepala Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) DIY Langgeng Wisnu Adi Nugroho, Jumat (26/12).
Menurutnya, kenaikan harga beras ini akan terus terjadi hingga Februari 2015. Saat ini harga beras menurutnya ada dikisaran Rp 9.000 sampai Rp 10.000 per kilogramnya. Pada beras medium yang sebelumnya Rp 6.800 per kilogram saat ini naik menjadi Rp 8.400 per kilogram. Kenaikan harga beras, ini menurutnya karena saat ini sudah tidak masa panen. Setelah musim kemarau ke hujan para petani kini melakukan masa tanam, sehingga suplai berkurang.
Untuk membantu masyarakat dengan kenaikan harga beras yang tinggi ini pihaknya menggelar Operasi Pasar Khusus Cadangan Beras Pemerintah (OPK CBP). Operasi pasar sendiri diperuntukkan bagi warga penerima beras miskin (raskin).
Operasi pasar ini berdasarkan surat edaran dari Menteri Perdagangan dan Menteri Kesejahteraan Rakyat. Pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait pelaksanaan OPK CBP di DIY.
"Beberapa hari lalu kami dapat surat dari Menteri Perdagangan dan Kesra terkait OPK CBP khusus bagi penerima raskin," katanya.
Diakuinya, sasaran OPK CBP mengacu pada jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) penerima manfaat raskin. Termasuk harga beras dalam OPK CBP juga dihargai Rp 1.600 per kilogram.
Menurutnya dengan OPK CBP akan mampu menekan harga beras di pasaran. Hal ini berdasarkan pengalaman kebijakan raskin ke-13 yang diberikan di akhir tahun. Namun tahun ini raskin ke-13 tidak ada.
"Kami memang ingin OPK CBP segera direalisasikan karena cukup bisa menekan harga beras di pasaran. Tapi kapan realisasinya kami akan menunggu koordinasi dengan instasni terkait," katanya.
Operasi beras tersebut sebanyak 250 ton sudah dilakukan Bulog DIY bersama pemerintah daerah selama 3 minggu ini untuk menekan harga. Meskipun kini harga beras di pasaran tinggi, pihaknya menjamin stok beras di wilayah DIY aman. Dia menyebut stok beras saat ini ada 13.000 ton yang cukup untuk konsumsi sampai 3 bulan atau Maret 2015.
Secara terpisah Kabid Bantuan dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnaketrans) Kota Yogyakarta Tri Maryatun mengatakan kuota penerima raskin di Yogyakarta pada 2014 sebanyak 16.031 RTS.
Setiap RTS menerima jatah 15 kg tiap bulan dengan harga Rp 1.600 per kilogram.
"Raskin jatah November dan Desember 2014 sudah disalurkan ke warga pada Maret lalu. Itu sesuai dengan surat edaran dari pemerintah pusat untuk mempercepat distribusi, sehingga akhir tahun tidak ada distribusi raskin," katanya.