REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Presiden Joko Widodo meminta para petani menyukseskan target tiga tahun swasembada beras setelah memperoleh traktor, pupuk dan benih dari pemerintah.
"Traktor sudah dibeli, pupuk, benih, saya beri semuanya. Tapi saya ada catatannya ... dalam tiga tahun (swasembada)," kata Presiden, di Subang, Jawa Barat, Jumat (26/12).
Di hadapan para penerima penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara, Presiden mengatakan pemberian fasilitas dari pemerintah itu tentu ada konsekuensi peningkatan produksi.
"Pasti saya tagih. Saya catat produksinya," katanya.
Pada kesempatan itu ia juga mengaku jika telah terjun langsung ke lapangan untuk melihat hal-hal yang perlu diperbaiki guna mencapai target itu.
Menurut Presiden berdasarkan pengecekan sekitar 52 persen saluran irigrasi rusak.
"Itu harus diperbaiki akan segera diselesaikan," katanya seraya menyampaikan target pembangunan 49 waduk di masa pemerintahannya.
Selain masalah irigasi, Presiden juga mencatat kurangnya penyuluhan di lapangan. Ia meminta agar para insinyur pertanian untuk turun ke lapangan memberikan bimbingan kepada para petani.
"Kalau tidak, kita seperti ini terus, kalah bersaing dengan negara-negara lain," katanya.
Ia menuturkan bagaimana dalam pertemuan pertama dengan timpalannya dari Vietnam di Beijing, Tiongkok, kembali muncul tawaran untuk membeli beras Vietnam.
Khusus untuk Jawa Barat, Pemerintah menyediakan 1.099 traktor dan secara simbolis diserahkan oleh Presiden Joko Widodo kepada masyarakat sebanyak 225 traktor.
Presiden selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan menyerahkan penghargaan tersebut kepada delapan gubernur yang dinilai sukses sebagai pembina ketahanan pangan.
Kedelapan gubernur itu adalah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Nusa Tenggara Barat M. Zainul Majdi, Sumatera Barat Irwan Prayitno, Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang, Sulawesi Barat. Anwar Adnan Saleh, Kalimantan Barat Cornelis MH, Jawa Timur Soekarwo dan Jambi Hasan Basri Agus.
Dalam kategori yang sama turut memperoleh penghargaan 10 bupati/walikota dan 10 kepala desa dari seluruh Indonesia.
Selain kategori pembina, penghargaan itu juga diberikan untuk kategori pelopor ketahanan pangan, pemangku ketahanan pangan, pelaku ketahanan pangan dan pelayanan ketahanan pangan.