Jumat 26 Dec 2014 10:59 WIB

SAR Pantai Parangtritis Minta Honor Ditambah

Pantai Parangtritis (ilustrasi)
Foto: nexttriptourism.com
Pantai Parangtritis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Tim SAR Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengajukan proposal mengenai penambahan honor anggota tim pencarian dan penyelamatan. 

"Surat (proposal) pengajuan sudah kami terima, ada beberapa poin dalam surat itu, di antaranya Tim SAR meminta penambahan honor bagi 72 anggota," kata Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul, Amir Syarifuddin, Jumat.

Menurut dia, dalam surat proposal yang diajukan tersebut, SAR meminta honor mereka yang sekarang ini Rp 564 ribu per bulan ditambah besarannya. Kemudian Tim SAR juga meminta 14 anggota regu penyelamat pantai angkatan 2013 segera mendapatkan honor.

Amir mengatakan, anggota Tim SAR Parangtritis angkatan 2013 sebenarnya ada 38 orang, namun dari jumlah tersebut baru 24 orang yang menerima honor dari pemerintah kabupaten (Pemkab) Bantul, sedangkan 14 anggota lainnya diambilkan dari honor personel Tim SAR lainnya.

"Tim SAR juga meminta penambahan empat personel baru," kata anggota DPRD Bantul dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Ia mengatakan, kesejahteraan seluruh personel Tim SAR sudah sepatutnya diperhatikan, termasuk sarana dan prasarananya. Namun demikian untuk penambahan honor personel tersebut, menurutnya belum dapat direalisasikan tahun depan.

"Itu karena surat baru kami terima setelah pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Murni 2015," katanya yang menyebutkan bahwa APBD Murni 2015 telah disahkan pada akhir November lalu.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto mengatakan, setiap bulan pihaknya menganggarkan sekitar Rp 600 ribu untuk uang makan bagi seluruh anggota Tim SAR, dan anggaran itu tidak bisa ditambah karena terganjal regulasi.

"Kami juga rutin melakukan pendataan anggota SAR, tidak hanya setahun sekali, namun setiap bulan sekali, sehingga bisa saya pastikan tidak ada anggota SAR yang fiktif," katanya.

Menurut dia, kinerja anggota Tim SAR saat ini memang sebagian tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi), seharusnya tupoksi Tim SAR di kawasan pantai selatan adalah melakukan pencarian dan evakuasi ketika ada insiden kecelakaan laut.

"Tidak harus siaga 24 jam, namun teman-teman SAR terpaksa melakukan itu (24 jam), karena kan di pesisir selatan belum ada petugas penjaga pantai," kata Dwi Daryanto.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement