REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Harga cabai melonjak di sejumlah pasar tradisional Kota Makassar akibat permintaan meningkat sementara persediaan terbatas.
"Permintaan cukup tinggi pada hari raya Natal dan menjelang tahun baru 2015, sementara pasokan dari daerah tidak ada," kata salah seorang pedagang cabai H Nurba di Pasar Terong, Makassar, Kamis (25/12).
Menurut dia, sejak pertengahan Desember 2014 pasokan cabai mulai berkurang, karena sebagaian daerah di Sulsel sudah memasuki musim hujan.
Akibat kondisi itu, harga cabai melonjak dari harga normal Rp15 ribu per kilogram, kini menjadi Rp100 ribu per kg di pasaran. Sementara persediaan pedagang yang masih ada hingga saat ini, karena masih sisa persediaan pekan lalu.
"Kalau harga eceran yang biasanya dijual Rp2.000 segengam, kini dijual Rp5.000 per genggam," katanya.
Sementara itu, pedagang gorengan dan mi bakso Yusman mengatakan, terpaksa sambel yang digunakan dikurangi bahan dasarnya.
"Kalau biasanya cabai tumis itu dibuat rata-rata sehari per liter, kini sisa setengah liter saja, karena harga bahan bakunya sangat mahal," katanya.
Hal itu, diakui sebagai salah satu upaya untuk menekan harga cabai yang melambung tinggi ditengah-tengah tingkat cukup tinggi, apalagi menjelang pergantian tahun.