Kamis 25 Dec 2014 16:29 WIB

Faisal Basri: Peralihan ke RON 92 Bisa Lebih Cepat

Rep: c85/ Red: Taufik Rachman
Faisal Basri
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Faisal Basri

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas agar Pertamina berhenti impor BBM jenis Ron 88 diyakini bisa lebih cepat dari waktu yang diberikan, 5 bulan.

Ketua tim Faisal Basri mengungkapkan bahwa Pertamina bisa mempercepat target peningkatan produksi ron 92 bila bekerjasama dengan PT TPPI (Trans Pacific Petrochemical Indotama) di Tuban.

"Ada berita baik, karena Tuban tidak sekadar memproduksi seperti yang kita diskusikan dengan Pertamina. Pertamina punya Naphta. Jadi ada tambahan potensi dari ekses naphta Pertamina yang bisa diolah di TPPI. Ternyata kapasitas Tuban masih ada kelebihan kapasitas. Jadi naphta Pertamina ada ekses yang bisa dipakai untuk menghasilkan ron 92 di fasilitas tuban. Masih ada kapasitas sisa lagi untuk menghasilkan total 45 ribu barel per hari," ujar Faisal Basri, Rabu (24/12).

Sehingga ke depan, lanjut Faisal, akan ada tambahan 45 ribu barel perhari untuk mogas 92 alias pertamax yang bisa mengurangi impor 14,4%. "Jadi pergantian atau pengalihan dari ron 88 ke 92, insya Allah lebih smooth dari yang kita bayangkan. Dan TPPI hanya butuh waktu dua minggu. Untuk mulai start," lanjutnya.

Sedangkan feedstock naphta untuk bahan baku ron 92 bisa didapat dari ekses produksi Pertamina selama ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement