Rabu 24 Dec 2014 12:00 WIB

Pembunuh Majikan Serahkan Diri Setelah DPO Polisi

Pembunuhan
Pembunuhan

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKLINGGAU -- Andi (17) Warga RT 2 Kelurahan Batu Urip Taba, Kota Lubuklinggau, tersangka pembunuh majikan atas nama Hazairin (35) menyerahkan diri setelah menjadi daftar pencarian orang polisi sejak sembilan bulan lalu.

Kapolres Lubuklinggau AKBP Dover Christian Lumban Gaol melalui Kasat Reskrim AKP Karimun Jaya, Rabu, mengatakan tersangka menyerahkan diri ke Polsek Lubuklinggau Utara, diantar keluarganya, Minggu (21/12) sekitar 15.00 WIB dan saat ini diamakan di Mapolres Lubuklinggau.

Ia menjelaskan motif pembunuhan itu berawal dari cekcok masalah hasil getah karet yang diperoleh tersangka dijual tanpa seizin majikan (Hazairin).

Korban menasehatinya jika mau menjual getah karet ada persetujuannya dan hasilnya bagi dua dengan tersangka.

Tak terima nasehat tersebut, tersangka malah marah dan langsung melayangkan parang ke bagian kepala dan tubuh korban hingga tewas.

Usai membunuh majikan yang masih ada hubungan keluarga dengan korban, tersangka Andi melarikan diri dan sempat menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) polisi selama sembilan bulan, ujarnya.

Kapolsek Lubuklinggau Utara AKP Ali Achmad membenarkan setelah mendapat informasi dari warga Keluruhan Jogo Boyo bahwa ditemukan korban meninggal dikebun miliknya, polisi langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Setelah sampai di TKP korban sudah meninggal langsung dibawa ke IGD RS Dr Sobirin Musirawas untuk dilakukan visum et repertum.

Hasil visum et repertum tim medis, jenazah korban mengalami luka bacok di kepala bagian belakang hingga hancur, lengan kanan dan kiri putus, tiga jari tangan kanan putus, luka bacok dibetis kiri dan kanan, luka tusuk di bawah ketiak.

Usai visum, keluarga korban membawa pulang menggunakan mobil ambulan RS dr Sobirin Mura supaya segera disemayamkan, jelasnya.

Ketua RT 02 Kelurahan Jogoboyo Edi Tarzan mengatakan korban merupakan salah orang warganya dan berumah tangga dengan istrinya Liliani dan memiliki dua orang anak.

"Korban kami kenal orang cukup baik dan ramah terhadap warga lainnya, korban kerjanya serabutan dan tidak menyangka akan meninggal dalam keadaan mengenaskan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement