Rabu 24 Dec 2014 02:31 WIB

Polda Kepri Kerahkan 1.330 Personel Amankan Natal

Pasukan berkuda dari kesatuan Brimob memasuki lapangan upacara pada acara gelar pasukan dalam rangka Operasi Lilin untuk pengamanan Natal 2006, Idul Adha 1427 H dan Tahun Baru 2007 di Jakarta, Kamis (21/12). Gelar pasukan tersebut diikuti 18 ribu personel
Foto: Antara
Pasukan berkuda dari kesatuan Brimob memasuki lapangan upacara pada acara gelar pasukan dalam rangka Operasi Lilin untuk pengamanan Natal 2006, Idul Adha 1427 H dan Tahun Baru 2007 di Jakarta, Kamis (21/12). Gelar pasukan tersebut diikuti 18 ribu personel

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Jajaran Kepolisian Daerah Kepulauan Riau mengerahkan 1.330 personel untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2015 di seluruh wilayah Kepri dalam Operasi Lilin Seligi 2014.

"Mulai besok kami sudah turun mengamankan. Ini kami sebut operasi sandi Lilin Seligi," kata Kapolda Kepri Brigjen Pol Arman Depari usai memimpin apel gabungan Gelar Pasukan Operasi Lilin Seligi di Batam Kepri, Selasa.

Selain 1.330 personel kepolisian, Operasi Lilin Seligi juga melibatkan personel TNI dan gabungan dari instansi terkait lain.

Sasaran operasi Lilin 2014 adalah pengamanan tempat ibadah, pemukiman penduduk, pusat perbelanjaan, ruang publik, tempat wisata atau rekreasi, serta fasilitas angkutan umum.

"Operasi ini dilakukan secara serentak seluruh Indonesia dan berjalan selama 10 hari," kata dia.

Polda Kepri juga menyiagakan 16 Pos yang disebar di seluruh wilayah Kepri. Sebanyak tujuh Pos di antaranya berada di Kota Batam.

Operasi Lilin 2014 diitikberatkan pada antisipasi berbagai potensi gangguan kamtibmas dan ketertiban berlalu lintas yang dapat mengganggu perayaan Natal 2014 dan Tahun Baru 2015.

Selain itu, operasi yang digelar di akhir tahun itu juga memfokuskan pada antisipasi terhadap ancaman terorisme, karena masih adanya sel-sel gerakan teror yang aktif melakukan kegiatan.

Aparat keamanan menilai seluruh rangkaian perayaan di akhir tahun diprediksi akan menyebabkan meningkatnya mobilitas dan intensitas kegiatan masyarakat terutama di tempat ibadah, jalan protokol, pusat perbelanjaan, tempat hiburan, objek wisata, serta jalur lalu lintas lainnya yang puncaknya akan terjadi pada malam pergantian tahun.

"Situasi tersebut berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas berupa terjadinya beberapa jenis tindak pidana serta menyebabkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas," kata dia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement