REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Migas) mengeluarkan usulan penghapusan impor bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi kadar oktan Ron 88 jenis premium. Wakil Presiden Jusuf Kalla pun mendukung rencana penghapusan ini.
"Usulan itu baik memang RON 92 lebih baik dari RON 88 kan. Lebih baik kualitasnya, cuma teknisnya perlu ada waktu," kata Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Selasa (23/12).
Menurutnya, bahan bakar RON 92 dapat membuat kualitas mesin kendaraan menjadi lebih baik. JK pun kembali menegaskan pemerintah akan mengkaji rekomendasi ini.
"Itu usulan yang tentu bagaimana pemerintah harus mempelajarinya. Kan baik itu kita pelajari. Dan tentu bagaimana pihak pertamina implementasinya," jelasnya.