Selasa 23 Dec 2014 12:21 WIB

Purwakarta Darurat Miras

Rep: Ita Nina Winarsih / Red: M Akbar
Prajurit Satgas Pamtas Yonif Linud 433/Julu Siri menghitung jumlah minuman keras (miras) selundupan asal Malaysia.
Foto: Antara
Prajurit Satgas Pamtas Yonif Linud 433/Julu Siri menghitung jumlah minuman keras (miras) selundupan asal Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi, realisasikan ucapannya. Orang nomor satu di Purwakarta itu, pada Senin malam (22/12) sampai Selasa subuh (23/12) melakukan penertiban terhadap puluhan kios jamu yang menjual minuman keras. Bahkan, yang bikin terperanjat bisnis haram tersebut banyak dikamuflasekan dengan bisnis lainnya.

"Ada rumah makan Padang yang jual miras, ada kios dan tambal ban yang juga jual miras," ujar Dedi, kepada Republika.

Menurutnya, Purwakarta sudah darurat miras. Mengingat, peredaran miras sudah semakin merajalela. Bahkan, banyak penjual miras yang berkedok usaha lain. Dengan maraknya peredaran miras ini, maka masyarakat bisa membeli barang haram itu dengan mudahnya.

Dalam semalam, lanjut Dedi, pihaknya telah berhasil menyita ratusan botol miras berbagai merek. Miras tersebut, langsung diamankan di gudang rumah dinasnya. Supaya, tidak ada pihak yang berupaya merebut kembali minuman tersebut.

"Kalau ada yang macam-macam, nanti urusannya dengan saya," ujarnya serius.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement