REPUBLIKA.CO.ID,PALU -- Para petani di Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, saat ini panen raya kakao dan kopi dan hasilnya lebih banyak daripada panen raya sebelumnya.
Sejumlah petani di Desa Olu, salah satu dari lima desa di Kecamatan Lindu, Minggu (21/12) mengatakan gembira karena panen kali ini sangat signifikan hasilnya dan harga jual juga memadai. Isak (42), panen sekarang ini, tidak ada gangguan hama seperti pada panen-panen sebelumnya. Ayah empat anak itu juga mengatakan selain hasil panen yang meningkat, harga kakao dan kopi di tingkat petani juga cukup bagus.
Harga kakao pembelian pedagang Rp26 ribu/kg dan biji kopi Rp28 ribu/kg. Semua hasil panen petani dibawa ke Kota Palu dengan menggunakan sepeda motor ojek. Tarif ojek mengangkut kopi dan kakao rata-rata Rp5.000/kg. Sementara untuk orang mencapai Rp70 ribu, naik dibanding sebelumnya Rp60 ribu/orang.
Hal senada disampaikan Berto bahwa panen raya di akhir tahun ini sangat menggembirakan warga yang umumnya merayakan Natal. "Masyarakat di Kecamatan Lindu tidak terlalu kesulitan biaya untuk membeli berbagai kebutuhan Natal, sebab hasil panen cukup mengembirakan," katanya.
Kecamatan Lindu merupakan salah satu dari dua kecamatan di Kabupaten Sigi yang hingga kini belum menikmati penerangan listrik, telekomunikasi dan juga prasarana jalan memadai untuk bisa dilewati mobil. Padahal kecamatan tersebut merupakan salah satu setra produksi kakao dan kopi. Selain itu juga merupakan daerah tujuan wisata (DTW) di Sulteng.
Di Kecamatan Lindu terdapat obyek wisata Danau yang indah. Wilayahn itu berada di dalam Kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL). Kecamatan Lindu yang terdiri atas lima desa yakni Puro'o, Langko, Tomado, Anca, Kanawu dan Olu berada pada ketinggian sekitar 2.000 meter dari permukaan laut. Kecamatan itu berjarak sekitar 80km dari Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng.