Senin 22 Dec 2014 10:23 WIB

Peringati Tsunami Aceh, Menteri Susi Dialog dengan Nelayan

Rep: C85/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.

REPUBLIKA.CO.ID, SIMEULUE -- Memperingati sepuluh tahun tsunami Aceh, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berkunjung ke Pulau Simeulue, NAD. Pulau yang terdampak langsung akibat tsunami satu dekade silam ini memberikan arti penting bagi Menteri Susi.

Dalam sebuah dialog dengan nelayan setempat, Susi menceritakan bagaimana awalnya dirinya memiliki koneksi dengan pulau di pesisir barat Aceh ini. "Sudah enam tahun saya tidak berkunjung ke sini lagi. Dan dari tiga hari setelah tsunami, untuk pertama kalinya pesawat saya terbang ke sini," kata Susidi depan para pejabat dan perwakilan nelayan di Sinabang, Simeulue, Senin (22/12).

"Belum ada niatan untuk buka rute penerbangan. Namun, sejak hari itu, hingga hari ini pesawat saya tidak berhenti ke Simeulue. Sempat berhenti karena saya mogok, nelayan ngambil lobster yang bertelur," imbuhnya.

Menteri Susi melanjutkan, sejak pertama kali membawa misi kemanusiaan, dirinya mulai merambah ke ranah bisnis dengan membeli hasil laut rakyat Simeulue. Kini, setiap harinya ada dua jadwal penerbangan dari dan ke Simeulue menuju Medan Sumatra Utara. \

Salah satu nelayan yang berdialog dengan Susi mengeluhkan susahnya memperoleh solar, terlebih setelah subsidi dicabut. Menteri Susi pun menimpali bahwa pemerintah saat ini sedang mengalhi aturan pembatasan solar bagi kapal besar.

"Insya Allah, nanti pengurangan (solar) dari kapal 30 GT ke atas bisa untuk nambah (solar) nelayan di bawah 30 GT. Dari sana untuk nambah ke nelayan kecil. Kami ingin berbuat aturan yang merata, yang adil. Kalau yang sudah besar, sudah tidak usah. Bagaimanapun nelaya besar tidak perlu subsidi," kata pemilik maskapai Susi Air tersebut.

Terkait kesejahteraan nelayan, Menteri Susi juga berencana memberikan asuransi bagi nelayan kecil yang bermukim di Simeulue. "Kita jajaki asuransi untuk nelayan. Jadi kalau ada yang meninggal ada dana yang ditinggal kan nelayan. Kita sedang cari partner untuk program nasional. Kita akan targetkan ini masuk program 2015," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement