Senin 22 Dec 2014 10:11 WIB

Okky: Pemerintah Harus Pastikan Kualitas Kalangan Ibu

Okky Asokawati
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Okky Asokawati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PPP Okky Asokawati mengemukakan peringatan Hari Ibu setiap 22 Desember harus menjadi momentum bagi pemerintah untuk memastikan kualitas kalangan ibu di Indonesia.

"Target Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015 semestinya dapat terlaksana dengan baik di pemerintahan Jokowi," katanya dalam pernyataan pers di Jakarta, Senin (22/12).

Menurut Okky, target penurunan angka kematian anak yang ditargetkan mengurangi 2/3 rasio kematian anak balita serta meningkatkan kesehatan ibu dengan mengurangi 2/3 rasio kematian ibu. "Pemerintahan Jokowi harus memastikan target MDGs pada 2015 tercapai dengan baik," katanya.

MDGs juga mendorong adanya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. "Hal ini harus diterjemahkan dengan baik oleh pemerintahan Jokowi," katanya.

Gagasan pengurangan jam kerja oleh pemerintahan Jokowi untuk kaum perempuan tampak memang memihak pada kaum ibu. "Namun, diam-diam ide tersebut memukul mundur praktik kesetaraan gender," katanya.

Yang dikesankan, kata dia, urusan mendidik anak adalah hanya menjadi tanggung jawab ibu. "Saya sarankan, jika ada niat memberi previlige kepada perempuan, lebih baik pemerintah menambah alokasi cuti kepada perempuan," katanya.

"Bukan mengurangi jam kerja yang justru akan menutup peluang bagi para ibu profesional menduduki posisi yang setara dengan para laki-laki di tempat kerja," kata legislator dari Dapil DKI Jakarta II (Jaksel dan Luar Negeri) itu.

Okky juga mengatakan bonus demografi yang dimiliki oleh Indonesia pada tahun 2020-2030 harus dari sekarang dipersiapkan oleh pemerintah. Salah satu cara untuk memastikan bonus demografi dengan memastikan kesehatan para ibu.

"Amanat konstitusi dalam menjunjung hak azasi manusia (HAM) dalam kenyataannya, kaum perempuan justru paling banyak menjadi korban," katanya.

Seperti yang menimpa Asisten Rumah Tangga (ART), Tenaga Kerja Wanita (TKW) hingga praktik kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). "Fakta di lapangan ini harus menjadi perhatian pemerintah dan aparat penegak hukum," katanya.

Ia menambahkan peran ibu dalam menyiapkan generasi ke depan itu sangat vital. "Ancaman bonus demografi seperti HIV/AIDS, narkoba dan miras harus diantisipasi serius oleh pemerintah dan kaum ibu sendiri," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement