Ahad 21 Dec 2014 14:33 WIB

Sebanyak 4.000 Warga Bandung Mengungsi Akibat Banjir

Rep: C80/ Red: Bayu Hermawan
Banjir yang terjadi di Baleendah, Bandung
Foto: twitter @Sutopo_BNPB
Banjir yang terjadi di Baleendah, Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Banjir melanda tiga kecamatan di Kabupaten Bandung selama tiga hari terakhir, membuat sebanyak 4 ribu warga terpaksa mengungsi. Ketinggian air yang merendam permukiman warga juga tidak kunjung surut, akibat hujan yang terus mengguyur wilayah Bandung.

''Pengungsi kami data sekitar 4 ribuan. Dari beberapa kecamatan yaitu Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Baleendah. Sekarang di Dayeuhkolot atau di Baleendah ada beberapa yang terendam, khususnya di Desa Cieunteung," kata Kapolda Jawa Barat, Irjen M Iriawan, saat meninjau banjir, Ahad (21/12).

Iriawan mengatakan, banjir diwilayah tersebut disebabkan posisi sungai lebih tinggi daripada pemukiman. Sehingga, setiap tahunnya selalu dilanda banjir. Walaupun begitu, kata Kapolda, kondisi saat ini belum dianggap kejadian luar biasa.

''Ini kan tidak terlalu parah. di Garut itu Cimanuk saja meluap, tapi tidak banjir bandang,'' ujarnya.

Ia melanjutkan, Polda Jabar akan memberikan bantuan secara maksimal kepada para korban. Salah satunya dengan menurunkan personil sebanyak 600 pasukan.

''Dibackup oleh Brimob, Polda Jabar dan Sat Shabara. Dan juga baju, makanan, yang didapatkan dari para pengusaha. kita salurkan kepada para pengungsi,'' jelasnya.

Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, Iriawan memaparkan akan mengerahkan anggotanya untuk menjaga di rumah-rumah warga. Sebab ada ribuan rumah yang saat ini ditinggal penghuninya akibat mengungsi.

''Kita wajib pengamanan, itu salah satu dari tugas kepolisian. Termasuk patroli dan juga perahu kano untuk masuk ke wilayah permukiman untuk mengamankan rumah yang ditinggal oleh penghuninya,'' jelasnya.

Ia menghimbau kepada korban banjiir, agar tidak kembali ke rumah mereka dalam waktu dekat ini. Warga harus menunggu sampai banjir surut demi keselamatan mereka. ''tunggu air surut sampai bisa kembali,'' katanya.

Kabupaten Bandung, tambah Iriawan, memang menjad perhatian khusus. Pasalnya, wilayah tersebut merupakan peringkat ke 4 daerah paling rawan bencana di Indonesia.

''Yang menjadi perhatian kami memang kabupaten Bandung, selain banjir juga longsor diwilayah selatan. Karena wilayah selatan cukup rawan untuk bencana longsor,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement