Ahad 21 Dec 2014 12:50 WIB

Mahasiswa Yang Hanyut di Sungai Cikapundung Ditemukan Tewas

Rep: c80/ Red: Joko Sadewo
Tenggelam di laut (ilustrasi).
Foto: Antara
Tenggelam di laut (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Sesosok mayat yang diduga mahasiswa yang hanyut saat terjatuh ke Sungai Cikapundung, Kota Bandung, ditemukan tewas oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) Jabar. Mayat pria tersebut tersangkut di jembatan gantung yang berada di Kampung Ciodeng, Desa Bojongasih, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung Sabtu sore (20/12).

Kapolsek Baleendah, Susianti Rachmi mengatakan,  mayat pria tersebut diketahui bernama Mahmudin warga Kampung Joglo, Desa Cihaur Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, ditemukan tersangkut di jembatan gantung yang diduga hanyut sejak Kamis (18/12) kemarin. Mahmudin jatuh ke sungai dan hanyut terbawa derasnya arus Sungai Cikapundung saat hujan deras.

Evakuasi jenazah pria yang diperkirakan berusia sekitar 30 tahun dan memakai baju warna ungu itu, berlangsung cukup sulit. Karena evakuasi yang dilakukan Tim Basarnas dan warga sekitar di antara derasnya air Sungai Citarum, cukup berbahaya. Selain itu, akses jalan perkampungan menuju jembatan gantung pun tertutup banjir. Sehingga evakuasi memakan waktu kurang lebih dua jam.

"Memang evakuasi jenazah yang tersangkut di jembatan ini cukup beresiko. Karena besarnya arus Citarum yang sampai melebihi jembatan gantung serta aksesnya juga terkepung banjir," kata Susianti, Minggu (21/12).

Mayat yang telah dievakuasi ini, kata Susianti, dibawa ke Mapolsek Baleendah, untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut oleh Tim INAFIS Polres Bandung. Setelah dilakukan identifikasi, jenazah dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih.

"Dibawa ke RS Sartika Asih untuk keperluan autopsi. Dan kami akan segera mengabarkan kejadian ini kepada pihak keluarga korban," ujarnya.

Sementara itu, genangan banjir akibat luapan Sungai Citarum di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang. Belum menunjukan tanda-tanda akan surut. Bahkan, cuaca mendung yang terjadi Minggu siang ini, membuat warga khawatir ketinggian air semakin bertambah. Ribuan rumah masih terendam banjir yang menyebabkan ribuan pengungsi masih bertahan di beberapa titik pengungsian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement