REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPARNA -- Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum mengaku kecewa dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy. Jebolnya tembok sungai di tiga titik Sungai Cikidang menjadi salah satu faktor penyebab banjir yang melanda 492 rumah di tiga desa di Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya pada Kamis (18/12) hingga Jumat (19/12). Uu juga berencana melaporkan pihak BBWS Citanduy selaku pengelola sungai ke Gubernur Jawa Barat.
"Saya kecewa dengan BBWS karena kejadian ini terus berulang," ujar Uu, Jumat (19/12). Uu mengaku kejadian banjir di Sukaresik sering terjadi akibat jebolnya tembok sungai. Uu pun mempertanyakan antisipasi yang kurang dari pihak BBWS dalam menghadapi banjir. "Sudah tiga kali seperti ini. Kalau satu kali lantas jebol itu masih wajar. Tapi kalau terus menerus masuk lubang yang sama berarti kualitas pekerjaannya jelek," ujar Uu.
Terkait dengan itu, Uu menyodorkan ahli-ahli pembangunan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Selama ini, kata Uu, pekerjaan yang dibangun Pemkab jarang bermasalah. Ia kembali menegaskan sangat kecewa dengan BBWS karena warga Tasikmalaya kerap menjadi korban akibat pengelolaan sungai yang buruk. "Rakyat kami sengsara karena banjir terus," ujar Uu.
Sebagai langkah konkrit, Uu akan melaporkan kejadian ini ke Gubernur. "Ini sudah tiga kali. Kami akan laporkan ke Gubernur untuk mencari tahu masalah ini," ujar Uu. Selain itu, Uu juga akan terus mengirim surat ke pihak BBWS untuk meminta solusi. "Apakah tambah sodetan atau cara lain. Intinya rakyat kami tidak lagi kesulitan," ujar Uu.