Ahad 21 Dec 2014 12:30 WIB

Ibu Rumah Tangga Keluhkan Tingginya Harga Cabai

Rep: c09/ Red: Erdy Nasrul
Pedagang memeriksa cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (6/5).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Pedagang memeriksa cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Sejumlah ibu rumah tangga mengeluhkan harga cabai merah yang melonjak menjelang akhir tahun. Menurut pantauan di Pasar Tradisional Jalan Lawang Saketeng, Bogor Tengah, harga cabai merah mengalami kenaikan sebesar Rp 20 ribu per kg menjadi Rp 70 ribu per kg.

Neni (48), warga Rancamaya, mengatakan, ia terkejut ketika mengetahui harga cabai merah Rp 17 ribu untuk seperempat kg. Kendati demikian ia terpaksa membeli untuk kebutuhan sehari-hari.  “Saya mau beli satu ons tidak bisa karena tidak ada ukuran ons di timbangan penjualnya,” kata Neni, Ahad (21/12).

Sama halnya dengan Hanifa (34), warga Kelurahan Gudang. Ia terpaksa membeli cabai merah dengan harga tinggi untuk memenuhi kebutuhan warung nasi yang ia kelola. Tingginya harga cabai membuat Hanifa terpaksa menaikkan harga makanan yang ia jual. “Saya terpaksa menaikkan harga lauk-pauk di warung nasi saya Rp 1.000,” jelasnya.

Kenaikan harga juga dialami jenis cabai lain. Hal tersebut diakui oleh Ajimar, pedagang cabai Pasar Lawang Saketeng. Menurutnya, jenis cabai yang paling mengalami kenaikan adalah cabai rawit. “Sekarang cabai rawit bisa sampai Rp 95 ribu per kg, cabai merah keriting Rp 75 ribu per kg,” ungkapnya.

Ajimar menambahkan, kenaikan harga cabai disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), kegagalan panen akibat musim hujan, dan memasuki musim liburan akhir tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement