REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Budidaya komoditas pertanian di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung masih didominasi subsektor tanaman pangan, karena didukung kondisi lahan di daerah ini. Petani Kabupaten Lampung Timur, Ruslan, saat dihubungi dari Bandarlampung, Ahad, mengatakan bahwa usaha budidaya tanaman pangan yang paling banyak di daerah ini di antaranya komoditas jagung, padi, singkong, dan kedelai.
"Empat jenis budidaya tanaman pangan itu paling diminati para petani di Lampung Timur, karena memang cocok dengan keadaan lahannya," katanya lagi.
Hal tersebut juga berdasarkan desa penerima Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yang menyalurkan dana untuk subsektor tanaman pangan dalam jumlah cukup besar. Menurutnya, pemanfaat Program PUAP di Kabupaten Lampung Timur saat ini mencapai 160-an desa dengan sasaran melalui gabungan kelompok tani (gapoktan). Desa itu yang menyalurkan modal ke subsektor tanaman pangan mencapai 86 persen. "Sedangkan yang lain untuk budidaya tanaman hortikultura, perkebunan, dan jenis usaha pertanian lainnya," ujarnya pula.
Empat komoditas tanaman pangan itu merupakan penyumbang terbesar persediaan pangan di Kabupaten Lampung Timur, dengan produksi jagung sebanyak 418.728 ton/tahun, padi sebsar 191 ribu ton/tahun, singkong sebesar 659.194 ton/tahun, dan kedelai 1.249,2 ton/tahun.
Sedangkan luas areal pertanamannnya, jagung seluas 116.643 ha, padi seluas 82.365 ha, singkong seluas 34.601 ha, dan kedelai mencapai seluas 1.041,03 ha. Kabupaten Lampung Timur memiliki prospek untuk pengembangan usaha agrobisnis dan investasi di subsektor tanaman pangan.
Badan Ketahanan Pangan setempat menyatakan bahwa persediaan pangan di Lampung Timur termasuk masih cukup aman. Hal itu didukung produksi komoditas tanaman pangan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.