REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Seorang mandor tewas tertimbun urukan tanah proyek pembangunan senderan milik Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali di Banjar Angantiga, Desa Petang, Kabupaten Badung, Sabtu.
Mandor tersebut diketahui bernama I Gede Sudira (40) warga Desa Suci, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng.
Camat Petang, Gusti Ariawan, menjelaskan kronologi kejadian bahwa sekitar pukul 15.35 Wita sebelum terjadi longsor wilayah Petang dan sekitarnya sempat diguyur hujan lebat hampir dua jam.
"Naas bagi Sudira yang tak sempat menyelamatkan diri ketika senderan tiba-tiba longsor. Posisi korban saat itu hendak mengambil sebuah jerigen minyak (premium) di lokasi proyek," ujarnya.
Menurut dia, korban sebetulnya bersama lima orang pekerja. Namun para pekerja lainnya beruntung karena berhasil selamat dan lolos dari maut itu.
Korban baru berhasil dievakuasi oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Ruang Pusat Pengendalian Operasional Penganggulangan Bencana (Rupusdalops) BPBD Badung dan dibantu aparat kepolisian sekitar pukul 18.00 Wita.
"Setelah berhasil dievakuasi korban langsung dibawa ke Puskesmas Petang I. Dan saat ini kami masih melakukan koordinasi dengan pihak provinsi termasuk dengan keluarga korban," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BBD) Kabupaten Badung, Nyoman Wijaya, membenarkan musibah longsor tersebut.
"Bencana longsor terjadi sekitar pukul 15.35 Wita. Awalnya hujan, kemungkinan karena pondasinya tidak kuat sehingga amblas karena pondasi amblas jadi terjadilah longsor dan untungnya badan jalan tidak tergerus, jadi akses jalan Petang-Plaga tetap bisa dilalui kendaraan," ujarnya.