REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT - Longsor yang terjadi di kecamatan Cipongkor, kabupaten Bandung Barat menimbun sebanyak 18 rumah warga. Longsor tersebut terjadi akibat hujan deras yang melanda wilayah tersebut pada Jumat (19/12). Longsor tersebut juga menutup badan jalan raya Cipongkor yang merupakan akses penghubung menuju waduk saguling.
''Longsor cipongkor telah terjadi pada Jumat (19/12) pukul 19.00,'' kata Pakih, kabid kedaruratan dan logistik badan penanggulangan bencana daerah atau BPBD Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (20/12).
Longsor tersebut menimbun sebanyak 14 rumah di baranang siang dan empat rumah di Desa Cijambu. Longsor tersebut terjadi setelah tebing setinggi 15 meter longsor. Pakih menambahkan, lonsoran tersebut menutupi Badan jalan antara Kecamatan Cipongkor dan Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.
Pakih mengatakan, BPBD KBB tengah melakukan upaya evakuasi korban dan membuka akses jalan dengan menggunakan alat berat dari PT Brantas. Untuk rumah yang mengalami rusak berat di Desa Baranang Siang ada 4 rumah, di Kampung Patrol, RT 03 RW 08. Dan di Desa Sarinagen ada lima rumah yang mengalami rusak berat.
Sementara itu, dua kecamatan yang berada di bantaran sungai Citarum, terendam banjir hingga mencapai tiga meter. Hal tersebut disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Bandung selama dua hari berturut-turut.
''Tadi subuh sekitar pukul 05.00 WIB air terus naik. Mudah -mudahan sore tidak hujan,'' Kata kepala pelaksana badan penanggulanan bencana daerah atau BPBD kabupaten Bandung, Marlan.
Marlan mengatakan ketinggian air mencapai setinggi 3 meter. Wilayah yang terendam banjir adalah Kecamatan Dayeuhkolot dan Kecamatan Baleendah. ''Banjir tersebut disebabkan hujan yang melanda sejak kemarin sore,'' ujarnya.
Marlan menambahkan, dari dua kecamatan tersebut ada empat desa yang terendam yaitu Andir, Bojongasih, Bolero dan Leuwibandung. Untuk sementara ini masyarakat yang menjadi korban banjir mengungsi di gedung olahraga, kantor kecamatan, kantor desa hingga sekolah.
Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Bandung pada kamis (18/12) serta pada hari Jumat (19/12). Bahkan, pada hari Kamis puting beliung merusak lebih dari 700 rumah di kawasan Bandung timur.