REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Bencana tanah longsor dan angin puting beliung melanda empat wilayah kecamatan di Kabupaten Karanganyar. Hingga kini, belum diketemukan korban jiwa dalam bencana alam kali ini.
Sebuah rumah rusak parah ditimpa pohon jati dan genteng puluhan rumah rusak akibat puting beliung. Sebelum hujan turun, angin sudah mulai berhembus. Meski hujan tidak terlalu deras, angin yang berhembus justru semakin kencang.
"Hembusan angin bolak-balik dan memutar dari arah Selatan agak ke Timur, membuat banyak pohon tumbang," ujar Wagimin (56), Kepala Desa Brujul.
''Di lingkungan kami hanya mengenai satu rumah saja. Sedang sisanya merusak sejumlah genteng di rumah warga. Angin yang kencang memporak-porandakan atap rumah. Bahkan, saya mendengar di desa sebelah terdapat reruntuhan pohon yang menimpa rumah warga juga. Beruntung tak ada ada korban jiwa maupun hewan ternak yang terkena reruntuhan pohon,'' katanya.
Berdasarkan pantauan pada Kamis, sejumlah pohon berukuran besar di tepian Jalan Lawu, Kecamatan Jaten, tumbang berserakan. Reruntuhan pohon, bahkan menimpa sejumlah tiang listrik di kawasan Desa Suruhkalang. Sementara berdasarkan informasi, sebagian pohon tumbang menimpa rumah warga di Wonolopo dan Kaling, Kecamatan Tasikmadu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Aji Pratama Heru Kristianto, mengatakan, hujan deras cukup menyulitkan proses evakuasi maupun identifikasi. Namun, pihaknya terus melakukan pembersihan, terutama pohon tumbang menimpa rumah maupun menutup akses jalan. Tim BPBD langsung datang ke lokasi untuk melakukan pembersihan di sejumlah titik.
Heru menambahkan, BPBD juga terus melakukan koordinasi dengan pihak keamanan setempat untuk memantau kondisi di lapangan. Dirinya belum bisa memastikan kerugian maupun adanya korban luka akibat kejadian.
''Petugas kami masih terus melakukan evakuasi. belum ada laporan adanya korban luka,'' jelasnya.
Sementara bencana longsor terjadi di Bandardawung, Tawangmangu. Akibatnya, akses jalan di kawasan itu tertutup.