Kamis 18 Dec 2014 23:17 WIB

Asing Pimpin BUMN, Hanura: Sepatutnya Juga Dilihat Visi Kenegaraannya

Rep: C16/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
  Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengikuti Rapat Kerja dengan Komite II DPD RI di Gedung DPD Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/12).   (Republika/Agung Supriyanto)
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengikuti Rapat Kerja dengan Komite II DPD RI di Gedung DPD Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/12). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Hanura, Erik Satrya Wardhana, memberikan tanggapan terkait wacana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, untuk merekrut warga negara asing (WNA) mengisi pos Dirut BUMN.

Rencana perekrutan WNA, Erik beranggapan, Menteri Rini lebih menekankan pada kompetensi dan integritas bukan pada status warga negaranya. "Saya kira yang menjadi concern Menteri Rini adalah kompetensi dan integritas" kata Erik saat dihubungi Republika Online, Kamis (18/12).

Erik berpendapat, Menteri Rini seharusnya melakukan peningkatan kualitas dalam proses penilaian terhadap calon direksi BUMN. Selain itu, Ia menambahkan, menteri Rini juga perlu menaikkan standar performa direksinya tersebut.

Mantan anggota komisi VI ini menegaskan variabel standar performa seorang direksi BUMN bukan hanya pada profesionalisme. Tetapi, lanjut Erik, juga harus memperhatikan visi kenegaraan calon direksinya.

Variabel tersebut menjadi penting, Erik menambahkan, karena BUMN bukanlah korporasi biasa tetapi korporasi milik negara yg memiliki tanggung jawab untuk secara aktif mewujudkan tujuan negara di bidang ekonomi. Yakni, memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement