Kamis 18 Dec 2014 11:00 WIB

Banyak Impor, Jokowi Sebut Kebijakan Publik Salah

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Esthi Maharani
Presiden Jokowi dan Wapres JK.
Foto: AP Photo
Presiden Jokowi dan Wapres JK.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi ini menghadiri musyawarah perencanaan pembangunan nasional (musrembangnas) di Hotel Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (18/12). Dalam acara tersebut, presiden mengingatkan para kepala daerah agar tak bangga dengan hasil sumber daya alam.

Jokowi mengatakan, tiap kali ia blusukan, banyak kepala daerah yang membangga-banggakan hasil buminya, mulai dari kelapa sawit, batu bara dan gas. Padahal, kata Jokowi, negara maju tidak ditentukan oleh kekayaan sumber daya alamnya. 

"Kalau cara pengelolannya tidak dikerjakan dengan baik itu akan jadi malapetaka buat kita," kata dia.

Menurut Jokowi, yang diperlukan untuk menjadi negara maju adalah kebijakan publik yang baik dan tepat. Dia menyebut, Jepang dan Singapura sudah menunjukkan bahwa mereka bisa menjadi negara maju meski tak memiliki kekayaan alam. 

"Kuncinya ada di bapak ibu semua. Kunci kebijakan publik yang benar dan tepat. Kalau ada kebijakan publik yang tepat akan majulah sebuah negara," kata presiden di hadapan ratusan kepala daerah.

Jokowi mengambil contoh, orang Indonesia sering menyebut dirinya sebagai bangsa yang gemah ripah loh jinawi. Namun kenyataannya hampir semua bahan pangan impor, mulai dari beras, gula, kedelai, dan jagung. Padahal, Indonesia adalah negara agraris. Jokowi menilai, hal ini terjadi karena kebijakan publik yang salah. 

Oleh sebab itu, ia mengatakan, ke depan pemerintah sudah menargetkan untuk mewujudkan swasembada beras dalam waktu tiga tahun. "Tidak ada lagi yang namanya impor beras. Baru tahun berikutnya gula, jagung, kedelai, dan yang lain-lain," kata dia. 

Musrembangnas merupakan agenda tahunan yang dihadiri gubernur, wali kota, dan bupati seluruh Indonesia. Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri Kabinet Kerja juga ikut hadir dalam acara tersebut. Musrembangnas digelar untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement