REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengingatkan pemerintah untuk bijak dalam mengambil kebijakan. "Bijaklah dalam mengambil kebijakan," kata Din kepada ROL di Jakarta, Rabu (17/12).
Din mengaku sangat menyesalkan wacana pemerintah beberapa akhir waktu ini. Pertama dengan adanya wacana pengosongan kolom agama, pencabutan Undang Undang penistaan agama, serta revisi doa di sekolah.
Menurut Din, pemerintah terlalu terburu-buru sehingga blunder dalam mewacanakan kebijakan. Din mengingatkan agar pemerintah tidak membuat kebijakan yang dapat meresahkan masyarakat.
"Kalau bisa, janganlah ada isu agama di dalam politik," ujar Din.
Bagi umat Islam di seluruh Indonesia, Din mengimbau untuk tidak terpancing dan melakukan tindakan anarkis. "Beri pemerintah waktu, mungkin mereka masih grogi," kata Din.