Rabu 17 Dec 2014 17:08 WIB

Ada Posyandu Khusus Ternak di Kediri

Peternak menyiapkan sapinya pada kontes ternak sapi yang dilaksanakan di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (29/9).
Foto: Antara/Basri Marzuki
Peternak menyiapkan sapinya pada kontes ternak sapi yang dilaksanakan di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menggalakkan program posyandu khusus untuk ternak, sebagai upaya mengantisipasi serangan penyakit termasuk penyakit antraks. "Kami akan lakukan posyandu ternak di setiap kelurahan. Nanti akan keliling setiap bulan untuk pemeriksaan kesehatan ternak," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Kediri Haris Candra Purnama di Kediri, Rabu.

Ia mengatakan, kegiatan posyandu khusus untuk hewan ternak itu sengaja dilakukan sebagai upaya mengantisipasi ternak dari serangan penyakit, khususnya antraks, menyusul temuan penyakit itu di Kabupaten Blitar. Nantinya, saat posyandu, ternak akan diberi vitamin serta diperiksa kesehatannya. Pihaknya juga mengatakan, sebelumnya dari Dinas Peternakan Provinsi Jatim juga sudah memberikan instruksi agar setiap daerah bertindak mengantisipasi serangan penyakit pada ternak di daerahnya. Dan, di Kediri, akhirnya dilakukan posyandu keliling itu.

Untuk program itu, Haris mengatakan, akan melibatkan lima dokter hewan. Mereka akan berkeliling sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat, memeriksa kesehatan hewan. Jika diketahui ada hewan yang sakit, akan langsung ditangani dan diberi obat. Pihaknya juga mengungkapkan, jumlah dokter hewan yang diturunkan untuk program posyandu itu memang terbatas, hanya lima orang. Namun, ia menilai hal itu masih bisa mencukupi kebutuhan. Program itu pun juga dilakukan satu bulan sekali, sehingga bisa dijadwal.

Untuk vaksin, ia mengatakan tidak memberikan pada ternak di Kota Kediri, sebab vaksin hanya diberikan pada ternak yang berada di ring satu serta dua dari ternak yang terkena penyakit. Di Kabupaten Blitar, ternak yang diberi suntikan vaksin adalah berada di ring satu, yaitu Kecamatan Srengat, serta ring dua, dengan jarak 10 kilometer dari ring satu. "Jika divaksin, justru bisa berbahaya bagi ternak yang berada di luar ring satu dan dua. Untuk itu, kami beri vitamin bukan vaksin," ujar Haris.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement